Bagaimana Ahok Mesti Perlakukan Pengemis Intimidatif?  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 15 Januari 2015 05:23 WIB

Pengemis berburu sedekah usai salat Id, di Makassar, Sulsel, 28 Juli 2014. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar psikologi sosial Universitas Gadjah Mada, Koentjoro, mengatakan penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial, seperti pengamen dan gelandangan yang meminta-minta dengan cara memaksa, di Ibu Kota, perlu disertai tindakan tegas. Menurut dia, cara yang ditempuh oleh orang-orang itu sama seperti preman.

"Hukum di Indonesia mengatur hal-hal semacam itu. Daripada cuma tangkap, masukkan ke panti sosial kemudian dilepaskan lagi, lebih baik penjarakan sekalian biar ada efek jera," kata Koentjoro, Senin, 12 Januari 2015.

Koentjoro melihat fenomena banyaknya pengemis intimidatif ini sebagai efek gaya hidup yang keras di kota besar. "Mereka yang punya pengalaman dengan kekerasan dapat bertahan hidup, akhirnya menjadi terlembagakan," katanya. Intimidasi yang dilakukan, kata Koentjoro, menjadi tameng sekaligus alat untuk bertahan hidup.

Koentjoro juga melihat peran media yang sangat besar. "Media menampilkan apa yang akhirya diikuti oleh mereka," katanya. Tak adanya pendampingan yang baik membuat tren ini dipahami secara keliru, dan apa yang dijauhi masyarakat justru dilakukan karena dalam media digambarkan orang yang melakukan itu adalah sosok pahlawan atau jagoan. "Misalnya adegan koboi yang minum-minuman keras," katanya.

Salah satu pemicu tingginya angka intimidasi yang dilakukan oleh pengamen di jalanan adalah minuman keras dan obat-obatan stimulan, seperti obat batuk. "Mereka akhirnya terpisah dari kehidupan nyata dan rasa empati sebagai manusia karena terbawa pengaruh miras dan obat-obatan itu," katanya. Karena itu, Koentjoro mendukung tindakan tegas bagi pengamen yang melakukan intimidasi atau kekerasan.

Memanipulasi lingkungan akan efektif bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial di jalanan yang berusia remaja, tetapi tak efektif bagi mereka yang dewasa. "Kalau yang anak-anak bisa dengan mengubah pola parenting dan manipulasi lingkungan," kata dia. Tetapi untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial di jalanan yang dewasa, Koentjoro menyarankan agar pemerintah memberikan sarana penyaluran energi yang menghasilkan uang. "Kalau hobi berantem ya dilatih aja jadi petinju," kata dia.

DINI PRAMITA

Topik Terhangat:
AirAsia
| Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti


Berita terpopuler lainnya:
Menteri Andrinof: Jepang Cuma Menggertak

Lima Jenderal Ini Disebut Punya Rekening Gendut
Beredar Foto Mesra, Abraham: Itu Gosip

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

23 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya