Harga BBM Turun, Ini Tarif Angkutan Versi Ahok  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 19 Januari 2015 14:55 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencoba Kendaraan bajaj listrik (Batik) di Balai Kota, Jakarta, 6 Januari 2015. Ahok mengapresiasi Bajaj buatan lokal oleh PT. Arrtu International yang berbasis di Cawang, dengan tenaga listrik 2.000 watt akan segera beroperasi jika sudah mengantongi izin dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menawarkan solusi untuk mengatasi pengaruh fluktuasi harga bahan bakar minyak bagi tarif angkutan umum. Ia mengatakan penerapan mekanisme pembayaran berdasarkan kilometer yang dilalui angkutan umum merupakan salah satu cara menyiasati harga BBM yang disesuaikan dua pekan sekali.

"Pemerintah DKI dan Organda tak perlu repot menyesuaikan harga setiap pekan," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 19 Januari 2015. (Baca: BBM Turun, Logika Ahok Versus Organda.)

Ahok menjelaskan, penyesuaian harga BBM setiap dua pekan membuat warga tak bisa langsung merasakan penurunan tarif angkutan. Organda dan pemerintah DKI perlu menggelar rapat untuk mencapai kesepakatan harga meski pemerintah pusat sudah mengumumkan penurunan harga BBM beberapa hari sebelumnya.

Ahok menawarkan sistem pembayaran per kilometer dengan harga yang dikendalikan melalui public service obligation. Mekanismenya, pemerintah DKI memberikan subsidi bagi tarif angkutan umum. Pada saat yang bersamaan, operator angkutan umum bersedia mengikuti tarif Transjakarta Rp 3.500. Subsidi akan mencantumkan harga BBM sebagai salah satu komponennya. (Baca: Februari, Harga BBM Bisa Turun Lagi.)

Ahok menuturkan sistem ini bersifat mendesak untuk segera diterapkan. Alasannya, kontrol tarif angkutan tak sehat lantaran sopir selalu mematok tarif batas atas sebagai pilihan. "Susah, selalu pakai tarif teratas," ujarnya.

Dengan sistem tersebut, Ahok yakin kelangsungan usaha para operator lebih terjamin. Terlebih, sistem tersebut juga akan dibarengi dengan penerapan metode jalan berbayar elektronik, pemberlakuan pajak progresif, parkir elektronik, dan pembatasan sepeda motor. (Baca: Ahok Bakal Batasi Usia Mobil, Penjualan Akan Naik?)

Semua sistem tersebut akan membuat pengguna angkutan umum partikelir beralih ke Transjakarta yang tarifnya tetap. Ahok memprediksi angkutan umum yang tak bergabung dengan pemerintah DKI akan ditinggalkan karena tarifnya yang terus meningkat seiring dengan naiknya harga bahan bakar minyak dunia. Sambil menunggu sistem itu diterapkan, kata dia, pemerintah DKI wajib menambah jumlah bus Transjakarta sampai mencukupi untuk mengangkut penumpang. "Mereka yang tak bergabung pasti ditinggal penumpang," ujar Ahok.

LINDA HAIRANI

Berita lain:
Yusril: Jokowi Melanggar Undang-Undang Kepolisian
Presiden Jokowi Dimusuhi Tiga Negara
Oegroseno: Budi Gunawan Pasti Ditahan KPK


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

15 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

18 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

18 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

35 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya