TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan perbaikan pompa, pembersihan saluran air, dan pengerukan sungai belum sepenuhnya mengusir banjir dari Ibu Kota pada tahun ini.
Penyebabnya, ketiga jenis pekerjaan tersebut terhambat oleh lahan yang masih diduduki warga secara ilegal. "Masih ada rumah permanen yang berdiri di atas sungai," kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 23 Januari 2015. (Baca: Banjir, Perjalanan KRL Sempat Terganggu)
Ahok menjelaskan bahwa bangunan liar permanen itu ada di sepanjang saluran pintu air Jalan Pasar Ikan, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Di sini, pompa dengan kapasitas lebih besar sudah terpasang. (Baca: 5 Tip Berkendara Saat Hujan)
Namun hasilnya belum maksimal karena pengerjaan saluran tembus aliran air terhenti. Sebanyak 980 rumah permanen berdiri di saluran air sepanjang 2,8 kilometer. Akibatnya, kata Ahok, kawasan Gunung Sahari kini tergenang air setelah diguyur hujan semalaman. Hal yang sama juga terjadi di daerah sekitar Kali Sentiong, Jakarta Pusat. (Baca: Bogor Bakal Hujan Empat Hari Penuh, Ciliwung Siaga)
Ahok berujar, penanganan banjir bukan perkara mudah. Alasannya, mengatasi banjir berarti harus merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai. Namun, di sisi lain, membersihkan kawasan itu kerap dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia karena menghilangkan tempat tinggal orang. Ahok kerap menerima gugatan tersebut dari warga. (Baca: Waspadai 7 Penyakit Ini Selama Musim Hujan)
Sebaliknya, Ahok bertutur, membiarkan warga tadi tinggal di lahan ilegal berarti mengorbankan warga lain terkena banjir selama bertahun-tahun. Dari kebanyakan kasus, Ahok mengatakan, warga yang terdampak banjir karena permukiman liar lebih banyak ketimbang jumlah warga yang seharusnya direlokasi. "Jadi hak asasi manusia mana yang saya langgar? HAMburger?" ujar Ahok. (Baca: Jakarta Utara Buat Pengungsi Banjir Rp 2 Miliar)
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Eksekusi Mati | Harga BBM Turun | AirAsia | Dana Siluman Ahok
Berita terpopuler lainnya:
Beginilah Cara Mereka Mengeroyok KPK
WhatsApp di Komputer, Begini Cara Install-nya
KPK Diserang, Abdullah Hehamahua: Jangan Khawatir
Mulai Pekan Depan, Polwan Boleh Berjilbab
Berita terkait
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
2 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
3 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
6 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
8 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
28 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
36 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
37 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
37 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
38 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
48 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca Selengkapnya