Kereta Commuter line (KRL) berhenti disamping rel yang terendam banjir di sekitar Stasiun Tanah Abang, Jakarta, (19/1). Terendamnya Stasiun Tanah Abang akibat hujan beberapa hari lalu dan mengakibatkan sejumlah jadwal KRL terganggu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO , Jakarta - Memasuki musim hujan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 1 Jakarta meningkatkan pengawasan di 17 titik rawan. Sebab, curah hujan yang tinggi menyebabkan perlintasan kereta rel listrik (KRL) rawan banjir dan longsor. "Kami memperbaiki drainase, terasiring pada tebing, dan memperkuat track kereta," kata Juru Bicara PT KAI Daop 1 Bambang Prayitno kepada Tempo, Ahad 25 Januari 2015. (Baca juga: Banjir, Perjalanan KRL Sempat Terganggu)
Di wilayah lintas Jatinegara sampai dengan Cikampek, PT KAI menetapkan 3 wilayah rawan longsor yakni Stasiun Cakung-Kranji, Tambun-Cikarang, dan Klari-Kosambi. Untuk wilayah lintas Manggarai hingga Bogor ada 6 titik rawan longsor dan banjir. Wilayah rawan banjir yakni Duren Kalibata-Pasar Minggu Baru, Pasar Minggu-Tanjung Barat, Depok-Citayam. Yang rawan longsor adalah Pondok Cina-Depok Baru, Citayam-Bojong Gede, dan Bojong Gede-Cilebut-Bogor.
Pada wilayah lintas Tanah Abang-Rangkasbitung terdapat 4 titik rawan banjir yakni di Kebayoran-Pondok Jati, Serpong-Cisauk, Tenjo-Tigaraksa, dan Maja-Citeras. Daerah rawan longsor di lintasan itu yakni Daru-Tenjo dan Citeras-Rangkasbitung. (Baca juga: Jakarta Banjir, KRL Bogor dan Depok Terganggu)
Wilayah rawan longsor juga terdapat di lintas Rangkas-Merak yakni antara Stasiun Catang-Cikeusal. Wilayah lintas Duri-Tangerang juga ditetapkan sebagai rawan banjir yaitu di antara Stasiun Rawa Buaya-Kali Deres. Di wilayah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, PT KAI melakukan pemeliharaan rel sepanjang 50 meter jurusan Kota-Tangerang.
Selain pemeliharaan rel, Bambang mengatakan PT KAI telah menyiagakan flying gang. Ini adalah sebutan untuk regu petugas yang bersiaga selama 24 jam. Mereka menjadi orang pertama yang menangani gangguan di titik-titik itu. "PT KAI juga menambah satu Petugas Pemeriksa Jalur KA ekstra untuk deteksi dini kerawanan," ujarnya.