Pekerja mengamati sebuah bor raksasa yang digunakan dalam proyek pembangunan sodetan Ciliwung di Kebon Nanas, Jakarta, 16 Januari 2015. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Besar Ciliwung-Cisadane Teuku Iskandar menyebutkan proyek sodetan Ciliwung tak selesai tepat waktu. Sebabnya, kata dia, pembebasan lahan menghambat pekerjaan situs inlet di Bidara Cina, Jakarta Timur, yang menjadi pintu masuknya air dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. "Realisasi pekerjaan baru rampung 11 persen dari target 64 persen per Januari 2015," kata Iskandar.
PT Wijaya Karya sebagai kontraktor, Iskandar menuturkan, akhirnya mengambil solusi pekerjaan alternatif. Mereka mulai mengebor gorong-gorong kembar berdiameter 3,5 meter dari situs outlet di samping Kanal Banjir Timur, Kebon Nanas. "Empat cincin gorong-gorong yang masing-masing sepanjang 2,5 meter sudah masuk secara horizontal pada pekan lalu," ujarnya.
Iskandar menambahkan, bor raksasa yang dibeli PT Wijaya Karya punya kemampuan menembus tanah sepanjang 600 meter. Terhitung sejak pengeboran dimulai, kata dia, mata bor akan muncul pada situs arriving shaft titik tengah sodetan di Jalan Otista III setelah 120 hari. "Berarti, bila pengeboran tuntas sampai Jalan Otista III, pekerjaan rampung 50 persen," kata Iskandar.
Dia menargetkan, bila pembebasan lahan di Bidara Cina tak menemui hambatan, sodetan bisa rampung pada Desember 2015. Saat itu, dua gorong-gorong kembar mampu mengalirkan volume air Kali Ciliwung hingga 60 meter kubik per detik.
- Nilai proyek: Rp 492,6 miliar - Jadwal pekerjaan semula: Desember 2013-Maret 2015 - Revisi target: Desember 2015 - Panjang sodetan: 1,27 kilometer - Diameter sodetan: 2 gorong-gorong x 3,5 meter - Kemajuan pekerjaan: 11 persen dari target 64 persen - Pekerjaan rampung: situs outlet KBT, arriving shaft Otista III - Sedang dikerjakan: pengeboran dan pasang cincin beton - Belum dikerjakan: pembebasan 299 peta bidang di Bidara Cina, situs inlet
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.