Aktivitas warga saat rumah mereka terendam banjir di kawasan Cipinang Melayu, Kalimalang, Jakarta, 10 Februari 2015. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO,Jakarta - Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono mengungkapkan beberapa skenario yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI untuk mengatasi banjir di Ibu Kota, Kamis, 12 Februari 2015.
1. Pembuatan sumur resapan Agus mengatakan pihaknya konsentrasi membuat sumur resapan di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Tujuannya, agar pori-pori tanah yang kosong terisi air kembali. "Ini bukan untuk meresapkan," ujarnya.
2. Memaksimalkan pompa yang ada Ada sekitar 555 pompa serta 60 pompa mobile untuk mengurangi genangan di Jakarta.
3. Program normalisasi sungai dan pengerukan waduk
4. Proyek membangun tanggul di sepanjang pantai utara Jakarta untuk menghalau masuknya air rob. "Tanggul rob setinggi 5 meter yang bisa bertahan 25 tahun," ucapnya.
Tanggul tersebut dinamakan tanggul A, bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development atau biasa disebut Giant Sea Wall. Namun, kata Agus, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama kurang setuju dengan proyek itu.
5. Proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative Sebagian besar dana pembangunan JEDI dari pemerintah pusat. "Pusat mendanai 70 persen dan daerah 30 persen," ujarnya. Pembangunan JEDI dibagi tujuh paket. Pemerintah Provinsi DKI hanya mengerjakan tiga paket saja.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.