TEMPO.CO, Jakarta - Mediasi antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menemui jalan buntu. Ahok disebut murka dan menekan anak buahnya.
Dari luar, terdengar suara Ahok berteriak, dan beberapa menit kemudian dia keluar dari ruangan mediasi. Tak jelas apa yang diteriakkan, Ahok keluar dari pintu samping. Semua pejabat DKI keluar dari ruangan dan diam seribu bahasa.
Suasana di dalam sangat tegang. Menurut sumber Tempo, Basuki terpancing dengan omongan anggota DPRD DKI Jakarta yang dianggap melenceng. Bahkan bahasan menyingung soal UPS. Beberapa teriakan, muncul, seperti "Ini Gubernur atau Preman" kata sumber Tempo.
Salah satu peserta di ruangan itu menuturkan, deadlock terpicu saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencoba untuk mengklarifikasi soal pengadaan UPS di wilayah kepada Anas Efendi. Setelah Anas berdiri, pihak DPRD mulai ramai merespons tindakan Ahok meminta jajaran SKPD untuk mengklarifikasi soal pengadaan anggaran-anggaran yang tak jelas. Ahok sempat berteriak, "Bapak jangan bohong ya" kata peserta itu menirukan Ahok.
Mediasi lantas jadi tak kondusif. Beberapa anggota Dewan pun terdengar melontarkan umpatan kasar di dalam ruangan. Berdasarkan pantauan Tempo saat sempat masuk ke dalam ruangan, sebagian orang di dalam ruangan telah berdiri.
Ahok pun telah meninggalkan ruangan. Terlihat beberapa pimpinan DPRD seperti Abraham Lunggana dan Muhammad Taufik ikut memaki-maki. Teriakan seperti kata preman dan anjing, terdengar dilontarkan salah satu anggota Dewan sembari berjalan keluar ruangan mediasi.
Saat ditemui di luar ruang mediasi, Abraham Lunggana melontarkan pernyataan jika Gubernur DKI ngamuk. "Ahok marah cing," ujar Abraham Lunggana, Wakil Ketua Badan Anggaran, di depan ruang rapat, Kamis, 5 Maret 2015. "Gubernur menekan anak buahnya. Menekan SKPD-nya tidak boleh menginput APBD hasil pembahasan," kata Lulung.
DINI PARAMITA | AISHA SHAIDRA
Berita terkait
Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang
22 jam lalu
Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.
Baca SelengkapnyaCerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta
1 hari lalu
Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.
Baca SelengkapnyaHadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik
1 hari lalu
Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.
Baca Selengkapnya4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
4 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi
5 hari lalu
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
5 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
7 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaMK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya
8 hari lalu
Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
9 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi
36 hari lalu
ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan
Baca Selengkapnya