Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (kiri), bersalaman dengan dengan Wakil DPRD, Abraham Lunggana, dalam acara Lebaran Betawi di Monas, Jakarta, 14 September 2014. Ahok bersama Lulung kerap berbeda pandangan terkait isu RUU Pilkada. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO,Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abraham Lunggana mengungkap penyebab kesalahan dalam penyebutan Uninterruptible Power Supply (UPS) menjadi Universal Serius Bus (USB). Haji Lulung, sapaan akrab Abraham Lunggana, mengaku kelelahan saat diwawancarai.
"Kalau orang kecapean bisa salah ngomong," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan itu, di Hotel Double Tree by Hilton, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Maret 2015. "Saya tiga kali cape dan itu lahirkan fakta psikologi saya ucapkan UPS jadi USB."
Lulung mengatakan kesalahan tersebut juga menunjukkan ketidaktahuannya terhadap permasalahan pengadaan UPS di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. "Itu artinya saya kagak mengerti apa-apa tentang UPS," ucap tokoh asal Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu.
Salah penyebutan itu terjadi seusai Lulung bersama sejumlah anggota Dewan lainnya melakukan mediasi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Kementerian Dalam Negeri pada Kamis lalu, 5 Maret 2015. Namun, saat konferensi pers di gedung DPRD, Lulung kembali melakukan kesalahan.
Pengadaan UPS menjadi topik hangat lantaran Ahok, panggilan akrab Basuki, menduganya sebagai kegiatan siluman yang ujuk-ujuk ada di APBD 2015. UPS merupakan alat penyimpan daya sehingga bisa dijadikan cadangan listrik saat setrum dari PT PLN mati.