Bantah Rasis, Prabowo Akui Sebut Ahok 'Gubernur Goblok'  

Reporter

Rabu, 11 Maret 2015 07:12 WIB

Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana meluapkan emosinya usai kisruh saat rapat Mediasi dan Klarifikasi Mengenai Evaluasi RAPERDA/APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 di Kantor Kemendagri, Jakarta, 5 Maret 2015. Rapat yang digelar terkait kisruh antara Ahok dengan DPRD DKI Jakarta dalam RAPBD DKI Jakarta 2015 berakhir ricuh dan belum ada penyelesaian. Tempo/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD Jakarta dari Partai Gerindra, Prabowo Soenirman, mengaku mengucapkan "gubernur goblok" dalam rapat mediasi antara Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan anggota DPRD DKI di Kementerian Dalam Negeri pada 5 Maret 2015. "Ya, saya memang bilang 'gubernur goblok'. Saya bicara begitu juga belajar dari Gubernur," kata Prabowo saat dihubungi Tempo, Selasa, 10 Maret 2015.

Namun Prabowo membantah mengucapkan kalimat kasar dan bernada rasis yang ditujukan kepada Ahok, panggilan akrab Basuki, pada akhir rapat mediasi. "Saya tidak mengucapkan kata-kata rasis, seperti 'Cina', 'anjing', dan 'bangsat'."

Legislator yang pernah menjadi Direktur Utama PD Pasar Jaya dan PD Dharma Jaya ini bersedia memenuhi panggilan kepolisian. "Saya siap diperiksa, karena yang saya ucapkan hanya 'goblok'. Selebihnya tidak," kata Prabowo, yang pada 2007 meminta pensiun dini sebagai pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena berseteru dengan Gubernur Fauzi Bowo.

Prabowo dilaporkan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Pendidikan Ayat Hidayat ke polisi atas dugaan melontarkan pernyataan permusuhan, kebencian terhadap suatu golongan, atau menyinggung suku, agama, ras, dan antar-golongan. "Dilaporkan kemarin siang, Senin, 9 Maret 2015," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul di kantornya, Selasa, 10 Maret 2015.

Martinus menjelaskan, berdasarkan keterangan Ayat selaku pelapor, pada 5 Maret 2015, diadakan rapat fasilitasi mediasi antara Gubernur DKI dan anggota DPRD DKI di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat. Rapat yang dipimpin oleh Sekjen Kemendagri Yuswandi A. Temenggung ini beragenda kanpembahasan evaluasi APBD 2015 DKI Jakarta.

Kemudian, pada akhir rapat, terdengar teriakan "gubernur goblok", "Cina anjing", "bangsat", dan "orang gila, tuh, sinting" yang menyebabkan keributan di ruang rapat tersebut. Teriakan itu diduga diucapkan oleh Prabowo.

Atas laporan itu, Prabowo terancam Pasal 156 KUHP dan Pasal 207 KUHP serta Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang pernyataan permusuhan dan kebencian terhadap suatu golongan atau menyinggung suku, agama, ras dan antar-golongan.

AFRILIA SURYANIS


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

3 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

6 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

1 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

4 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

35 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya