Ahok Vs DPRD, Djarot Tak Berdaya?

Reporter

Editor

dini.pramita

Rabu, 25 Maret 2015 07:07 WIB

Megawawati Soekarno Putri duduk bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan), Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kanan), Ibu Veronica Tan (kedua kiri) dan Ibu Heppy Farida (kiri) jelang pelantikan Wagub DKI Jakarta di Balai Agung, Balaikota Jakarta, 17 Desember 2014. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berujung pada ancaman DKI harus kembali pada pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014. Dalam perseteruan ini, Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat dinilai dalam posisi tak berdaya.

"Dalam posisi ini, Djarot lebih baik bermain aman dengan diam saja," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Dodi Ambardi kepada Tempo, Selasa, 24 Maret 2015.

Secara etis, menurut Dodi, tindakan Djarot dinilai tidak populer. "Sebagai wakil Ahok, semestinya dia membela Ahok," ujarnya. Namun, ucap Dodi, kemungkinan besar Djarot memiliki pertimbangan politik yang lebih mengamankan posisinya saat ini.

Menurut Dodi, idealnya, Djarot menjadi penyelaras Ahok, yang bersifat sangat dominan dalam konflik dengan Dewan. "Sifat dominan Ahok perpaduan dari jabatan dia sebagai gubernur yang memang menuntut ketegasan dan kepribadiannya. Sulit bagi Djarot untuk mengimbangi Ahok," tutur Dodi. Hal ini yang membuat Djarot mustahil mengerem Ahok, terlebih Ahok memiliki pertimbangan yang otonom dan mandiri.

Secara politis, kata Dodi, Djarot berada dalam posisi sulit. Sebab, Djarot dibesarkan dan berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, sementara sikap partai tersebut berlawanan dengan Ahok. Dia pasti terpengaruh, bahkan cenderung ikut langgam PDIP.

Menurut Dodi, sikap terbaik saat ini memang diam. Sebab, Djarot hanya memiliki pilihan melawan PDIP atau Ahok. "Api tidak bisa ditemukan dengan air. PDIP ingin ke barat, sementara Ahok ingin ke timur. Kan, susah bagi Djarot," ujarnya.

Dodi menyarankan Djarot tak berlama-lama diam. Djarot ada baiknya diam sampai nanti APBD disahkan, apa pun versinya, kemudian langsung bergerak, bekerja. Ini cara elegan untuk bersikap ketika konflik soal APBD selesai.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

2 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

33 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

33 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

39 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

41 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

44 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

49 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

58 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya