Janda Muda Ditipu Luar-Dalam oleh Pria dengan Batu Akik  

Reporter

Senin, 6 April 2015 06:05 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Mojokerto - Seorang janda muda berusia 30 tahun, warga Desa Wonosari, Kecamatan Ngoro, mengaku hamil lima bulan akibat hubungan intim dengan seseorang yang dikenal sebagai dukun. Dukun itu menggunakan batu akik untuk memperdaya korban.

Cerita ini bermula saat korban bersama ibunya, Malikah, menemui seorang dukun yang juga warga Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Oktober 2014. Kepada dukun, korban meminta bantuan agar usaha pembuatan dan penjualan batu bata miliknya laris manis.

Korban pun menuruti anjuran si dukun. “Menurut penglihatan mata batinnya, badan saya ini (secara batin) kotor dan harus dibersihkan,” kata korban kepada wartawan saat melapor di Markas Kepolisian Resor Mojokerto, pekan lalu.

Lalu, dengan dalih ritual, dukun itu melancarkan tipu dayanya kepada korban. “Katanya dilakukan pengobatan tapi ternyata saya digituin,” kata korban.

Kepada korban, dukun tersebut berdalih bahwa yang melakukan hubungan intim itu bukan dia, melainkan makhluk gaib yang membantunya selama ini. Korban percaya dengan perkataan sang dukun. Bahkan korban mengaku pengobatan dengan cara itu setidaknya dilakukan empat kali di rumahnya.

Selain itu, korban terpaksa menebus batu akik sebagai jimat agar batu bata yang dibuat dan dijualnya laku. “Saya menebusnya Rp 200 ribu,” kata korban.

Setelah ditunggu sekian lama, janji sang dukun tak terbukti. Korban pun kecewa. Apalagi korban hamil lima bulan. Korban semula malu akan melapor ke polisi. Namun, setelah diberi pengertian oleh kerabatnya, korban akhirnya melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Mojokerto.

Namun penyidik menilai perbuatan yang menimpa korban dilakukan tanpa paksaan dan atas dasar suka sama suka. Salah satu kerabat korban, Heri, merasa kecewa dengan tanggapan penyidik kepolisian. “Jika laporannya tidak ditindaklanjuti, kami terpaksa lapor ke PPA Polda Jawa Timur,” ucapnya.

Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto membantah penyidik tidak menanggapi kasus tersebut. “Penyidik masih mempelajari laporannya,” kata Budhi. Sebab, menurut dia, sebelumnya telah dilakukan mediasi antara pelaku dan korban dengan mediator aparat Babinkamtibmas Polsek dan Babinsa Koramil setempat.

“Karena tidak ada penyelesaian, korban dan keluarganya melapor ke polisi hari ini,” katanya. Budhi berjanji, jika memenuhi unsur pidana, polisi akan memproses kasus ini secara hukum.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Entrepreneur Baru Perlu Inovasi Teknologi, Teten: Tidak Lagi Keripik, Batik, Akik, Kosmetik

11 Agustus 2023

Entrepreneur Baru Perlu Inovasi Teknologi, Teten: Tidak Lagi Keripik, Batik, Akik, Kosmetik

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan entrepreneur baru harus lebih inovatif dan melahirkan sesuatu baru.

Baca Selengkapnya

Meski Sudah Tak Tren Lagi, 3 Sentra Batu Akik di Indonesia Masih Hidup

18 Juli 2023

Meski Sudah Tak Tren Lagi, 3 Sentra Batu Akik di Indonesia Masih Hidup

Batu akik sempat menjadi tren di Indonesia pada 2015. Berikut beberapa sentra batu akik yang masih berjualan hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

20 Juni 2023

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan menggelar pesta rakyat di Alun-alun Kota Mojokerto setelah dilaksanakan Upacara Hari Jadi ke-105 pada 20 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Sebelum Lato-lato, Indonesia Pernah Demam Gelombang Cinta, Batu Akik hingga Janda Bolong

25 Januari 2023

Sebelum Lato-lato, Indonesia Pernah Demam Gelombang Cinta, Batu Akik hingga Janda Bolong

Hari ini, Indonesia sedang mengalami demam lato-lato, sebelumnya pernah dilanda demam gelombang cinta, batu akik hingga janda bolong.

Baca Selengkapnya

Ingat Zaman Demam Batu Akik, Ini 5 Jenis Batu Cincin yang Masih Dicari

30 Agustus 2022

Ingat Zaman Demam Batu Akik, Ini 5 Jenis Batu Cincin yang Masih Dicari

Demam batu akik pernah melanda Indonesia pada 2015 silam. Ada banyak ragam batu akik, yaitu Bacan, Zamrud, Topas, Kalimaya, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Bansos Covid-19: Pejabat Kemensos Akui Terima Sepeda Brompton

10 Mei 2021

Sidang Bansos Covid-19: Pejabat Kemensos Akui Terima Sepeda Brompton

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial membantah menerima Rp 1 miliar dari terdakwa kasus suap bansos Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fosil Gajah Purba Hampir Digosok Dijadikan Batu Akik

17 Januari 2020

Fosil Gajah Purba Hampir Digosok Dijadikan Batu Akik

Warga tidak menyadari batuan yang mereka temukan adalah fosil gajah purba. Ada fosil tulang dijadikan tungku buat memasak.

Baca Selengkapnya

Limbah B3, Polres Mojokerto Periksa Manajemen PT Tenang Jaya

26 Desember 2019

Limbah B3, Polres Mojokerto Periksa Manajemen PT Tenang Jaya

Kepolisian Resor Mojokerto memeriksa sedikitnya 12 orang. Di antaranya 3 sopir truk Tenang Jaya, 4 pegawai PT Tenang Jaya, untuk kasus limbah B3 ini.

Baca Selengkapnya

Bermain dengan Kelinci di Kaki Gunung Arjuna

9 Agustus 2019

Bermain dengan Kelinci di Kaki Gunung Arjuna

Wisata Taman Kelinci Padusan jadi destinasi wisata keluarga bagi masyarakat Mojokerto. Taman wisata edukasi ini hasil kerja Gapoktan Petik Strawberry.

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat 2 Hari, Tujuh Desa di Mojokerto Terendam Banjir

29 April 2019

Hujan Lebat 2 Hari, Tujuh Desa di Mojokerto Terendam Banjir

Huja lebat selama dua hari membuat sejumlah desa di Kabupaten Mojokerto terendam banjir.

Baca Selengkapnya