Soal APBD, Menteri Tjahjo: Ahok Jangan Manuver Opini  

Reporter

Minggu, 12 April 2015 06:55 WIB

Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri), bersama Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), usai pertemuan tertutup dengan Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, 23 Maret 2015. Dalam pertemuan tersebut, Wapres juga mengimbau agar Gubernur dan DPRD DKI melakukan perdamaian agar tak ada konflik antar lembaga. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak melontarkan manuver-manuver opini ihwal penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015. Tjahjo berujar keputusannya sudah didasari pada perhitungan yang profesional.

"Gubernur DKI harus realistis, jangan hanya main manuver opini," kata Tjahjo melalui pesan singkat, Sabtu, 11 April 2015.

Pernyataan Tjahjo tersebut menanggapi kekesalan Ahok--sapaan Basuki--lantaran Surat Keputusan Menteri dalam Negeri hanya menyetujui total APBD 2015 Rp 69,286 triliun. Penyebabnya, nilai ini berbeda dengan total APBD yang tercantum dalam rancangan peraturan gubernur tentang APBD 2015 senilai Rp 72,9 triliun.

Pemerintah DKI menyusun anggaran senilai pagu tahun lalu yang sebanyak Rp 72,9 triliun. Nilai ini berasal dari pagu belanja Rp 63,6 triliun ditambah penyertaan modal sebanyak Rp 9,24 triliun. Atau jika penyertaan modalnya Rp 5,62 triliun, maka pagu belanjanya bernilai Rp 67,4 triliun.

Tjahjo menjelaskan, total yang tercantum dalam rancangan peraturan daerah dan rancangan peraturan gubernur tidak mungkin identik. Alasannya, bulan berjalan sudah memasuki April. Itu berarti Pemerintah DKI hanya memilki sisa waktu delapan bulan untuk melaksanakan pembangunan. Tjahjo berujar, Kementerian bersikap tak rasional jika menyetujui angka Rp 72,9 triliun sebagai pagu APBD 2015.

Untuk itu, Tjahjo melanjutkan, Pasal 314 ayat 8 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah tak bisa dimaknai bahwa nilai pagu APBD 2015 akan sama persis. "Sisa delapan bulan, maka substansi kegiatannya pasti berbeda," kata dia.

Tjahjo menampik tudingan Kementerian Dalam Negeri tak berpihak pada pembangunan di Jakarta. Menurut dia, Kementerian hanya berusaha menaati aturan hukum dan mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam mekanisme administrasi anggaran. "Kami berhati-hati, apalagi saya yang bertanggung jawab karena menandatangani surat keputusan tersebut," kata Tjahjo.

LINDA HAIRANI


VIDEO TERKAIT:


Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

52 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

56 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya