Ahok Tantang Warga Bidara Cina Uji Kesahihan Sertifikat

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 7 Juni 2015 04:25 WIB

Warga memprotes saat Tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Pemkot Jakarta Timur dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran tanah terkait proyek sodetan Ciliwung Kanal Banjir Timur (KBT) di wilayah Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, 28 Mei 2015. Proses pengukuran tanah sodetan diprotes warga setempat karena belum disepakati harga ganti rugi tanah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan pemerintah DKI memiliki tanah dari lahan seluas 3,4 hektare di wilayah Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Ahok menduga, warga yang menempati lahan tersebut tak memiliki sertifikat tanah resmi. "Ini mengejutkan, karena kami memiliki sertifikat atas tanah tersebut," kata Ahok di Balai Kota, Jumat 5 Juni 2015.

Ahok meminta warga yang tinggal di lahan yang akan dibuat sodetan Kali Ciliwung itu menguji keaslian sertifikatnya di Badan Pertanahan Nasional pada Senin besok, 8 Juni 2015. "Sertifikatnya harus dicocokan benar atau tidak. Jangan-jangan masyarakat tertipu," ujar Ahok.

Jika sertifikat tanah milik warga Bidara Cina itu ternyata palsu, kata Ahok, pemerintah DKI akan memindahkan mereka ke rumah susun yang telah tersedia tanpa memberikan ganti rugi.

Namun jika sertifikat tanah tersebut asli, pemerintah DKI akan memindahkan warga ke rumah susun dan memberikan ganti rugi atas tanah tersebut menggunakan mekanisme appraisal atawa penaksiran.

Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana mengatakan ada sekitar 70 kepala keluarga yang mengklaim memiliki surat tanah asli. Dia menjelaskan, kepala keluarga tersebut bermukim di tanah seluas 3 ribu meter persegi dari 3,4 hektare tanah yang terkena pembangunan sodetan.

"Mereka merupakan warga Bidara Cina, RW 4, 5, 14, dan 15," tuturnya ketika dihubungi Tempo. Pemerintah Jakarta Timur, Bambang menambahkan, telah melakukan sosialisasi ihwal pembangunan sodetan tersebut pada warga hingga tujuh kali.

Pembangunan sodetan Ciliwung senilai Rp 492,6 miliar semula diperkirakan rampung pada Maret 2015. Namun karena terkendala pembebasan lahan di 299 peta bidang di wilayah Bidara Cina, maka target penyelesaiannya molor menjadi Desember 2015.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

14 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

18 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

21 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

28 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

30 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya