Polisi mengevakuasi mayat Akseyna Ahad Dori dari Danau Kenanga, Universitas Indonesia, Depok, 26 Maret 2015. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
TEMPO.CO, Jakarta - Ayah Achmad Jibril Jamaluddin, Nanang Jamaluddin, mengatakan anaknya mengenal Akseyna Ahmad Dori, 18 tahun, sejak awal perkuliahan.
Jibril dan Akseyna bertemu pertama kali saat pendaftaran ulang setelah pengumuman lulus perguruan tinggi. "Mereka sudah lama saling kenal," kata Nanang kepada Tempo, Sabtu, 6 Juni 2015.
Jibril merupakan teman dari Akseyna, mahasiswa jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Indonesia, yang ditemukan tewas tenggelam di Danau Kenanga UI pada Kamis, 26 Maret 2015.
Menurut penjaga kos Akseyna yang bernama Maryamah, Jibril mendatangi kamar kos Akseyna pada hari Jumat atau sehari setelah jasad Akseyna ditemukan.
Nanang menjelaskan, hubungan pertemanan Jibril dengan Akseyna terus berlanjut. Keluarga Jibril juga mengenal Akseyna.
Sebabnya, Jibril sering bercerita tentang aktivitas perkuliahan dan teman-temannya. Kedekatan itu juga, kata Nanang, yang membuatnya pernah bertemu Akseyna.
Saat itu, Nanang mengantarkan laptop untuk Jibril ke Depok, Jawa Barat. Akseyna menemani Jibril menjemput Nanang di Bandara Soekarno-Hatta.
Pertemuan kedua, Nanang melanjutkan, berlangsung ketika Jibril berulang tahun. Keluarga Jibril menggelar syukuran sederhana di rumah kos Jibril di Depok. "Akseyna juga datang," kata dia.