Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyampaikan kata sambutan dalam Pembukaan Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2015 di Arena JIExpo Kemayoran, Jakarta, 29 Mei 2015. JFK 2015 kali ini berlangsung selama 38 hari, mulai 29 Mei hingga 5 Juli 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan dengan beroperasinya Gojek mampu membuat tukang ojek lebih efisien. Menurut Ahok, dengan adanya Gojek, tukang ojek tak perlu menghabiskan waktu untuk menununggu penumpang.
"Bayangkan saja, kalau mereka, tukang ojek, harus ngetem di sembarang tempat, kan tidak efisien," tutur Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Kamis, 11 Juni 2015.
Ahok menjelaskan dengan adanya Gojek, tukang ojek yang tergabung di dalamnya bisa menunggu penumpang di rumah. Karena itu, tukang ojek bisa mengurusi keluarga mereka terlebih dulu.
Gojek, kata Ahok, juga banyak gunanya. Di antaranya mengantarkan dokumen hingga barang pesanan lainnya. Menurut Ahok, beroperasinya Gojek merupakan sebuah inovasi dalam transportasi.
Ahok menduga, adanya beberapa kelompok yang tak menyenangi Gojek karena merasa penghasilannya terganggu. Padahal, kata Ahok, Gojek memberikan fasilitas asuransi pada penumpangnya.
"Penumpang Gojek juga diajarkan bagaimana menggunakan jaket dan helm dengan benar," ucap mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok mengimbau tukang ojek lainnya bisa bergabung dengan Gojek maupun membuat sistem sendiri yang pelayanannya bisa seperti Gojek. "Ya silakan jika mau bikin sistem yang lain," tutur Ahok.