TEMPO Interaktif, Bekasi:Wali Kota Bekasi Akhmad Zurfaih berpesan kepada para ketua RT dan RW agar dalam pelaksanaan pencairan uang kompensasi BBM tidak terjadi kutipan dalam bentuk apapun. "Jangan sampai timbul calo-calo dan masuk koran karena ada yang tega motong ceban (Rp 10.000-),"katanya. Pernyataan itu disambut antusias oleh 5.867ketua RT dan 892 ketua RW yang berkumpul di gedungGelanggang Olah Raga (GOR) Kota Bekasi Jalan AhmadYani, Selasa (4/10). "Apabila sampai terjadi pungutandengan berbagai alasan, akan menggagalkanprogram nasional kompensasi BBM,"ujarnya.Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah keluarga miskin (gakin)di Bekasi yang dilaporkan untuk berhak mendapatkan kartu kompensasi BBM (KKB) ke pusat adalah 43.846 kepala keluarga. Padahal jumalah kerluarga miskin di Kota Bekasi yang tercatat sebanyak 417.527 kepala keluarga.Menurut walikota Akhmad, penyaluran uang kompensasi keKota Bekasi akan diluncurkan pada 11 Oktober mendatangmelalui kantor pos. Nantinya, hanya KK yang memegangKKB saja yang mendapatkan uang Rp 100 ribu. "Rp 100ribu perbulan dan diberikan selama tiga bulan sekali,"katanya.Kepala BPS Cabang Bekasi, Dindin Endiyani menyatakan, angka keluarga miskin diperoleh berdasarkan laporan dari tingkat RT/RW. "Dalam pendataan ini, tidak menjaring warga yang tidak memiliki tempat tinggal. Karena mereka sudah ada instansi terkait yang mendatanya,"ujarnya. Jadi masih banyak keluarga miskin yang tak terdata.Siswanto