Perusahaan Rokok Merajarela Pasang Iklan di Dekat Sekolah

Reporter

Rabu, 17 Juni 2015 05:49 WIB

Ilustrasi bahaya rokok. (acehonline)

TEMPO.CO, Jakarta - Hasna Pradityas perwakilan dari Smoke Free Agents mengatakan bersama dengan Lentera Anak Indonesia (LAI), Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) pihaknya menemukan banyaknya serbuan iklan rokok di sekitar lingkungan sekolah. Temuan ini, menurut Hasna, menunjukkan bahwa iklan rokok merajalela di sekitar sekolah.

“Berbagai bukti foto menunjukkan tempat iklan dan promosi rokok berlokasi terlalu dekat dengan lingkungan sekolah anak,” kata Hasna Pradityas perwakilan dari Smoke Free Agents melalui rilisnya kepada media, Selasa, 16 Juni 2015.

Hasna mengatakan iklan dan promosi rokok di lingkungan sekolah tersebut dilakukan industri rokok. Ia menduga tindakan pemasangan iklan di sekitar sekolah dilatarbelakangi oleh kebutuhan industri rokok untuk mendapatkan perokok baru sebagai perokok pengganti.

“Secara berkala industri kehilangan pelanggan setianya, karena perokok memutuskan berhenti ataupun karena meninggal akibat rokok. Karena itu industri rokok membangun strategi kampanye memasarkan produk pada kelompok masyarakat tertentu seperti anak dan perempuan,” Hasna menuturkan.

Kampanye pemasaran produk seperti ini diduga menargetkan perempuan dan anak-anak menjadi perokok baru jangka panjang. Ia melaporkan berbagai studi telah membuktikan bahwa paparan terhadap iklan dan promosi rokok sejak usia muda akan meningkatkan persepsi positif tentang rokok. Juga menguatkan keinginan untuk mencoba merokok, bahkan mendorong perokok muda untuk tetap merokok dan melemahkan upaya berhenti merokok sehingga kembali menjadi perokok kambuhan.

Hasna menambahkan, pemantauan lembaganya industri rokok memang secara intensif menempatkan produk mereka di dekat sekolah. Ia juga meyakini tindakan pemasangan iklan dan promosi rokok tidak hanya terjadi di lima kota saja, namun bisa ditemukan di seluruh kota di Indonesia.

Anggota tim monitoring, peneliti dan dosen di Departemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Hendriyani, mengatakan hasil pemantauan ini membuktikan bahwa industri rokok secara agresif menempatkan iklan rokok di tempat yang dilewati anak-anak sekolah setiap harinya. Bahkan di tempat berkumpul anak-anak bersama teman sebayanya.

Psikolog dan praktisi Hipnoterapi, Liza Marielly Dijaprie berpendapat, temuan ini memperlihatkan bagaimana industri rokok melakukan propaganda melalui iklan dan promosi. “Tanpa disadari, anak dan remaja memasukkas kesan serta persepsi bahwa rokok merupakan hal keren dan gaul dalam alam bawah sadar mereka. Ini persepsi yang tidak tepat,” ujarnya.

MAYA NAWANGWULAN

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

11 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

26 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

29 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

40 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

43 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

54 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

54 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya