Seniman Ini Bicara Kisruh Pengelolaan TIM  

Reporter

Jumat, 19 Juni 2015 02:41 WIB

Para seniman membacakan petisi protes terhadap keberadaan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Taman Ismail Marzuki (TIM) di TIM, Jakarta, 13 Januari 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta berencana membuat unit pengelolaan teknis untuk mengelola Taman Ismail Marzuki. Rencana itu pun langsung ditolak oleh seniman Jakarta, salah satunya Masyarakat Seni Jakarta.

Menurut satu petugas TIM, aksi penolakan itu dilakukan Rabu, 17 Juni 2015, di Galeri Cipta II. "Yang berbicara seniman Aidil Usman," katanya, Kamis, 18 Juni 2015. Petugas itu pun memberi Tempo nomor telepon Aidil. Namun, saat dihubungi, nomor tersebut tidak aktif.

Dalam rilis yang diterima Tempo, Aidil Usman mengkritik Dewan Kesenian Jakarta, Akademi Jakarta, dan Institut Kesenian Jakarta, yang dinilai tidak menjadi lembaga pengayom serta pelaksanaan visi kebudayaan yang dicetuskan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Aidil mencontohkan, Dewan Kesenian Jakarta miskin program budaya. Setelah mendapat anggaran miliaran rupiah, ucapnya, uang itu lebih banyak untuk menggaji serta memberikan fasilitas anggota DKJ. "Kalau ada program kebudayaan, diserahkan kepada event organizer tanpa proses lelang terbuka," katanya.

Untuk Akademi Jakarta, kata Aidil, anggotanya sudah tidak relevan karena banyak yang sakit sehingga tidak aktif dalam sidang dan rapat. "Kalau IKJ, semakin ekslusif dan terasing dari dinamika seni TIM," katanya.

Masyarakat Seni Jakarta, ucap Aidil, juga menyayangkan keluarnya Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 109 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta. Menurut dia, dengan adanya peraturan itu, TIM menjadi obyek kerja dari birokrasi yang tidak memiliki kaitan sejarah, moral, serta artistik di pusat kesenian seluas 9 hektare itu.

Aidil mengatakan pergub itu menjadi ceruk pihak swasta atau pihak eksternal yang ingin mengambil tanah kebudayaan untuk keuntungan semata. "Ini mendangkalkan kesenian," ucapnya.

Selain itu, kata Aidil, pihak swasta ingin membangun mal serta apartemen di area TIM. "Pedagang di kompleks TIM yang sudah berjualan puluhan tahun digusur karena lahannya akan didirikan mal," ujarnya.

HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

2 Maret 2024

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya