Kepala Sekolah Akui Minta Siswa Buka Celana, tapi...
Editor
Istiqomatul Hayati
Minggu, 21 Juni 2015 11:51 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Bekas Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Pabuaran Tumpeng, Tangerang, Triyono, mengaku meminta sejumlah siswanya membuka celana." Tapi saya tidak berbuat apa-apa, apalagi sampai kontak fisik," ujar Triyono seperti ditirukan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaludin kepada Tempo, Minggu, 21 Juni 2015
Triyono menyampaikan hal tersebut saat diperiksa Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jumat, 19 Juni 20154. Tapi Triyono tidak mengatakan alasannya meminta para siswa itu membuka celana. "Alasannya apa? Ia tidak menyampaikan," kata Jamaludin.
Saat ini Dinas Pendidikan Kota Tangerang telah memecat Triyono sebagai Kepala Sekolah SDN 3 Pabuaran Tumpeng. Ia telah dimutasi menjadi anggota staf Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Karawaci. "Efektif berlaku mulai Senin besok," kata Jamaludin.
Triyono dilaporkan mencabuli 12 siswa sekolah itu sekitar dua bulan lalu. Menurut para orang tua yang melapor, kejadian itu bermula ketika lima siswa laki-laki dan tujuh siswa perempuan dipanggil satu per satu ke ruang kantor kepala sekolah. Mereka dituduh melakukan persetubuhan dengan siswa lain. Jika tidak mengaku, para siswa diancam akan dipenjarakan hingga tidak naik kelas.
Kemudian para siswa dipaksa membuka celana dan memperlihatkan kemaluannya. "Kemaluan anak saya ditarik-tarik dan dielus elus," kata Hasanudin, salah satu orang tua siswa.
Selain melecehkan siswa laki-laki di dalam ruangan, Triyono diduga melakukan pelecehan secara verbal kepada siswa perempuan di luar ruangan. "Kalau anak saya, perempuan, kelas III, mendapat pelecehan di luar ruangan," kata Purwoto, salah satu orang tua siswa.
Anak Purwoto, P, 9 tahun, mendapat pelecehan secara verbal ketika berada di luar ruang kelas. "Awalnya dikasih uang, diajak pacaran dan ditanya sudah pernah berhubungan badan belum," kata Purwoto menirukan anaknya.
Mendengar cerita anaknya sekitar dua hari lalu, Purwoto mengaku langsung emosi dan mendatangi kepala sekolah itu. "Ketika saya sampai di sekolah, sudah ramai. Para orang tua siswa yang anaknya mengalami pelecehan banyak juga, dan sudah berkumpul di sekolah," katanya.
JONIANSYAH