Ricuh Monas, Bos Satpol PP Bantah Lakukan Sweeping PKL

Reporter

Senin, 22 Juni 2015 04:24 WIB

Pedagang mulai menempati lokasi relokasi pedagang kaki lima monas di Food & Culture Park Lenggang Jakarta, lapangan parkir IRTI Monas, Jakarta, 6 Mei 2015. Sebanyak 339 pedagang akan direlokasi di tempat ini. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta Kukuh Santoso membantah penyisiran (sweeping) yang dilakukan anak buahnya menjadi pemicu penyerangan oleh 300 pedagang kaki lima di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

"Pasukan sedang istirahat, lagi makan-minum untuk buka puasa, tiba-tiba diserang," kata Kukuh Santoso, Minggu, 21 Juni 2015. Pedagang itu menghancurkan kantor pengelola PKL Lenggang Jakarta di dekat IRTI, Monas pada Sabtu malam, 20 Juni 2015.

Menurut Kukuh, saat itu, Satpol PP diminta UPT Monas untuk menjaga ketertiban perayaan Lenggang Jakarta. Mereka mengawasi agar PKL ilegal yang tidak tertampung di Lenggang Jakarta datang.

Satpol, kata dia, menjalankan tugas seperti biasa seperti menghalau PKL ilegal masuk ke dalam kawasan Monas. Dia tidak tahu apa yang menyebabkan ratusan PKL itu menyerang pasukan yang sedang bertugas. "Hujan batu dan petasan diarahkan ke petugas yang sedang duduk-duduk, istirahat, makan dan minum dalam tenda," kata dia.

Kukuh menjelaskan anak buahnya tak melakukan perlawanan dengan pertimbangan keamanan pengunjung. Mereka khawatir kondisi bakal semakin ricuh dan keselamatan pengunjung acara Lenggang Jakarta terancam.

Dia menjelaskan PKL sudah diberi ruang oleh pemerintah Jakarta untuk berjualan dengan memanfaatkan Lenggang Jakarta. Sebanyak 339 PKL ditampung dan diberi izin mengikuti perayaan ini.

"Nah ternyata jumlahnya semakin bertambah-tambah sampai ribuan, ya tidak mungkin semua dapat ditampung," kata dia. Namun, ia menuturkan tak ingin menduga-duga motif pelemparan.

Menurut Kukuh, ada satu tenda pengamanan yang terbakar. Tenda tersebut biasa dijadikan tempat beristirahat bagi para petugas. Selain itu, ada satu unit mobil garnizun yang dipecah kaca depannya.

Meskipun ricuh, Kukuh mengatakan petugas berjaga seperti biasa hari ini. "Tak ada perubahan, aktivitas berjalan normal, lancar seperti biasa," kata dia. Ia optimistis tak akan terjadi serangan serupa sebab ada bantuan keamanan dari TNI-Polri.

DINI PRAMITA


Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

33 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya