Usai Lebaran, Ahok Persilakan Pendatang Baru ke Jakarta  

Reporter

Rabu, 8 Juli 2015 16:49 WIB

Seorang petugas petugas catatan sipil menanyakan Kartu Tanda Penduduk saat Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) di Jakarta 2009 lalu. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Lebaran, biasanya Gubernur Jakarta memerintahkan Dinas Kependudukan menggelar Operasi Yustisi. Mereka yang tidak memiliki KTP DKI langsung dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Pada era Gubernur Fauzi Bowo, misalnya, setiap tahun dilakukan operasi itu. "Sasaran kebijakan itu adalah mengurangi jumlah mereka yang mengadu nasib tanpa dokumen lengkap," kata Fauzi ketika itu. Dia membantah membuat Jakarta menjadi kota tertutup bagi pendatang dari daerah.

Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama, mengubah cara berpikir tertutup birokrat di Balai Kota. Ahok, sapaan Basuki, tidak melarang pendatang baru.

Namun dia memberikan syarat bagi para pendatang baru. "Tidak boleh tinggal di kosan pinggir sungai atau ngemper di toko," ujar Basuki saat ditemui di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Juli 2015.

Menurut Ahok, Pemerintah Provinsi DKI tak bisa melarang para pendatang dari luar Jakarta. Alasannya, wilayah DKI yang begitu besar dengan banyak pintu masuk memudahkan orang datang dari mana saja. "Kami, kan, tak mungkin bangun tembok seperti zaman kerajaan," tuturnya.

Dinas Sosial akan mengarahkan para pendatang yang berkeliaran di kolong jembatan, pinggir jalan, atau pinggiran toko. Ahok mengatakan Dinas Sosial harus membawa orang-orang tersebut ke panti sosial untuk dibina. Lalu, mereka akan menandatangani perjanjian.

Selain itu, Ahok memberikan pilihan bagi pendatang untuk tinggal di rumah susun. Asalkan, kata Ahok, mereka harus buat KTP DKI sehingga alamat tempat tinggalnya sama seperti alamat yang tertera pada KTP. Namun Ahok tetap akan melakukan pemeriksaan.

Ahok pun tetap mengizinkan orang yang ingin bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Alasannya, kebutuhan PRT di Jakarta masih tinggi. Asalkan ada yang bertanggung jawab terhadap mereka (majikan), pembantu baru tak jadi masalah. "Jika mereka tinggal di kosan liar pinggir sungai, mereka kena gusur," ucapnya.

Meski demikian, Ahok tetap mengimbau warga DKI untuk menciptakan Jakarta yang aman, nyaman, dan tertib. Dia juga menyarankan bagi warga DKI yang ingin membawa orang dari kampung agar membawa identitas diri. "Ini semua demi Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi dan berbudaya," katanya.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

16 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

20 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Jabodetabekjur, Jakarta yang Diperluas hingga Cianjur

47 hari lalu

5 Fakta Jabodetabekjur, Jakarta yang Diperluas hingga Cianjur

Jakarta dengan istilah Jabodetabekjur juga tidak lagi menjadi ibu kota. Nama itu baru akan digunakan ketika ibu kota sudah pindah.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya