TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan menceritakan pengalaman pahit ketika masuk ke toilet di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di kawasan Patal Senayan, Jakarta. Melalui akun kaskus @paijoe703, perempuan ini membeberkan pelecehan seksual yang dialaminya.
Saat dihubungi Tempo pada Jumat, 10 Juli 2015, perempuan yang menolak namanya dipublikasikan ini menjelaskan peristiwa pelecehan itu terjadi pada Selasa malam, 7 Juli 2015. Saat itu dia singgah di SPBU kawasan Patal Senayan untuk buang air kecil.
Dia diarahkan untuk menggunakan toilet karyawan yang terletak di bagian belakang SPBU. "Saat itu dibilang toilet umum sedang rusak," katanya.
Saat pertama masuk, perempuan ini tak curiga. Namun dia merasa aneh saat melihat bagian pintu toilet ada yang bergerak dan berubah-ubah warnanya. Pintu toilet SPBU yang berwarna merah tiba-tiba berubah menjadi hitam, lalu merah lagi. "Hal itu berulang kali terjadi. Seperti ada bagian yang dibuka-tutup dari luar," kata dia.
Dia langsung membuka pintu toilet. Dia melihat di sisi kanan ada seorang petugas keamanan berjalan ke arah belakang. Merasa tak nyaman, dia langsung pergi dari tempat itu.
Perempuan ini kemudian kembali ke toilet itu bersama temannya. Di pintu toilet, dia mendapati lubang setinggi mata orang dewasa yang ditutup kertas berwarna merah. Saat dijajal, kertas itu ternyata dapat digeser, sehingga lubang bisa ditutup dan dibuka.
Keesokan harinya dia membagikan cerita ini lewat akun kaskus @paijoe703. Dia membeberkan kronologis hingga bukti foto pintu serta bagian lubang yang dimaksud.
Saat Tempo mendatangi pompa bensin tersebut, Kepala SPBU Ikhsan menunjukkan bagian pintu yang diduga terdapat lubang untuk mengintip. Pintu itu sama seperti yang ditunjukkan di akun kaskus @paijoe703.
Bedanya, tak ada lubang di pintu. Namun ada bagian yang seperti dipoles dan dipiloks cat berwarna merah. "Bagian yang dipiloks ini sudah lama," ucap Ikhsan. Dia menegaskan toilet di pompa bensinnya aman. "Tak ada karyawan kami yang berniat melecehkan perempuan."
Menurut Ikhsan, pada Selasa, 7 Juli 2015, karyawannya ingin membantu perempuan tersebut untuk menunjukkan letak toilet lain. Dia mengatakan toilet umum untuk pengunjung penuh. Jadi, mereka berbaik hati untuk meminjamkan toilet karyawan. "Tak ada karyawan kami yang bilang toilet umum rusak," kata dia.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
39 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
41 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
43 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
44 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
46 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
58 hari lalu
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya