TEMPO Interaktif, Depok:Terpidana mati pembunuh bos PT Asaba, Boedyharto Angsono, Kopral Dua Suud Rusli melarikan diri dari Rumah Tahanan Militer Cimanggis, Depok, Minggu (6/11) pukul 03.00. Kaburnya Suud merupakan peristiwa kedua kalinya setelah sebelumnya kabur dari rumah tahanan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Bungur pada 5 Mei lalu bersama kawannya dalam kasus sama, bekas Letnan Dua Marinir Syam Ahmad Sanusi yang belum tertangkap.Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Madya Abdul Malik Yusuf, Suud kabur dengan cara yang sama ketika melarikan diri Mei lalu. "Dia menggergaji dua teralis besi jendela tinggi,"katanya, Senin (7/11). Menurut Abdul, sebelah rumah tahanan ada masjid yang tengah direnovasi. Situasi ini memudahkannya melakukan pendaratan setelah memanjat tembok dengan merangkai sarung. "Kami tak tahu dari mana Suud bisa memperoleh sarung dan gergaji,"katanya. Abdul menyatakan, Angkatan Laut akan membantu Pomal menangkap kembali Suud dan Syam. "Karena kami yang tahu ciri-cirinya dari jauh,"kata Abdul. AL akan mengerahkan anggota Pomal dan informan daerah, kepolisian, dan masyarakat. Dispen AL akan menyebarkan foto Suud dan Syam. Menurut Kepala Dinas Penerangan Marinir Letkol Dedy Susanto, ciri-ciri Suud mudah dikenali. Kakinya pincang setelah ditembak ketika ditangkap pasca pelarian pertama di Malang pada 31 Mei lalu. Dia menduga, petugas jaga tahanan lengah karena kondisi fisik Suud sehingga tak mengira akan kabur lagi. "Marinir, akan membantu menangkap kembali Suud,"katanya.Istiqomatul Hayati