Tentara yang Merampok di Bekasi Dipindahkan ke RSPAD
Editor
Agoeng Wijaya
Kamis, 20 Agustus 2015 12:46 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Sersan Dua Imam Sopingi, anggota TNI Angkatan Darat yang kini menjadi tersangka perampokan, akan dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta Pusat.
Musababnya, kondisi Imam belum stabil setelah dihajar warga ketika merampok di Kampung Kebo, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi, pada Kamis pekan lalu. "Untuk memudahkan penyidikan dan pengawasan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jendral Wuryanto, Kamis, 20 Agustus 2015.
Menurut dia, Imam sudah sadarkan diri di salah satu rumah sakit di Bekasi. Namun kondisinya belum stabil, sehingga keterangannya masih berubah-ubah saat diperiksa.
Wuryanto menjelaskan, hasil penyelidikan sementara oleh Sub-Denpom TNI AD Bekasi menunjukkan senjata yang dipakai Imam bukan standar TNI. Apalagi, ucap dia, selama menjadi anggota aktif, Imam tak pernah dibekali senjata api untuk melindungi diri. "Hanya perwira yang memiliki jabatan sebagai komando di satuan tertentu dibekali senjata," tuturnya.
Hingga saat ini, kata Wuryanto, penyidik TNI AD belum mendapatkan identitas rekan Imam yang berhasil melarikan diri. Menurut dia, keterangan Imam sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi satu pelaku yang kabur menggunakan sepeda motor di antara kepungan warga Kampung Kebo. "Kalau warga sipil, kami serahkan kepada kepolisian," ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi Komisaris Besar Ricky Naldo mengaku tak bisa mencampuri penyidikan terhadap Imam karena sudah menjadi kewenangan TNI AD. Hingga saat ini, Imam masih berstatus anggota TNI aktif. "Kami masih menunggu identitas rekan Imam," ucapnya.
Imam dan rekannya dihajar warga ketika berusaha merampok juragan sembako, Giatno, dan istrinya, Sudarsih, sekitar pukul 20.00, Kamis pekan lalu. Keduanya pun melakukan perlawanan. Akibatnya, senjata api jenis revolver yang ditodongkan Imam meletus dan mengenai paha kiri Giatno. Perlawanan Giatno mengundang reaksi massa. Imam tertangkap dan menjadi bulan-bulanan massa. Sedangkan rekannya berhasil kabur.
ADI WARSONO