Ahok: Selamat Tinggal, Monorel

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 10 September 2015 13:37 WIB

Prototipe kereta monorel buatan Indonesia terparkir di hanggar PT. Melu Bangun Wiweka, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, (4/2). Monorel ini lebih ekonomis hingga 75 persen dibanding produk luar negeri. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok mengucapkan selamat tinggal pada proyek monorail rapid transit. "Monorel bye-bye, udah enggak ada cerita," katanya di RSUD Tarakan, Kamis, 10 September 2015.

Basuki mengatakan pemerintah DKI tidak akan bernegosiasi lagi dengan PT Jakarta Monorail sebagai pembangun. Pemerintah Provinsi kecewa atas pembangunan yang terhenti. Basuki mengakui sudah mengirim surat pemutusan kontrak kerja kepada pihak PT JM.

"Udah tidak ada tawar-tawar, dari dulu kita juga bilang kerja samanya juga sudah tidak ada lagi," katanya. Dia juga mengatakan tiang pancang sudah diambil kembali oleh PT Adhi Karya.

Pemerintah DKI Jakarta memberikan 15 syarat kepada PT JM. Namun, hingga Juli 2015, mereka tidak memenuhi kewajibannya. Ahok sudah menyatakan kontrak dengan PT JM selesai sejak Juli lalu. Salah satu alasannya, PT JM tidak memenuhi syarat kecukupan modal.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjamin program light rail transit nantinya tidak akan mangkrak seperti proyek monorel di Jakarta. Menurut dia, LRT dan monorel adalah dua proyek yang sangat berbeda.

"Kalau LRT, kita memulai sesuatu yang tidak masalah, mulai dari nol. Kalau monorel, dulu memang sudah ada masalah sehingga harus diurai. Mengurai masalah kan tidak mudah," kata Jokowi setelah meresmikan pembangunan LRT di Taman Mini, Jakarta Timur, Rabu, 9 September 2015.

Jokowi mengatakan LRT akan menggunakan tiang-tiang yang dulu digunakan untuk monorel. Menurut dia, tiang yang dulu dibangun belum sempat terpakai dan masih digunakan untuk LRT. Ia juga menegaskan bahwa proyek monorel sudah sepenuhnya selesai. "Itu urusannya Adhi Karya dan Gubernur DKI Jakarta," katanya.

Pada Juli 2015, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membatalkan proyek monorel karena kontraktor tak bisa memenuhi kewajiban yang dituntut pemerintah DKI. Salah satu syarat itu adalah kontraktor harus memenuhi kecukupan modal. Selain itu, harus ada perjanjian bahwa bila pembangunan berhenti di tengah jalan, semua aset yang sudah berdiri akan menjadi milik pemerintah DKI.

ANANDA TERESIA | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

56 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

56 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya