Tempat Pembuangan Sampah Bantargebang Masih Terbakar

Senin, 14 September 2015 21:01 WIB

Ilustrasi kebakaran. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bekasi - Tempat pengolahan sampah terpadu, Bantargebang, Kota Bekasi, mengalami kebakaran hebat pada Jumat, 11 September 2015. Hingga hari ini, Senin 14 September 2015, kebakaran belum bisa dipadamkan. Kebakaran ini merupakan yang terbesar selama 15 tahun terakhir.

Direktur Utama PT Godang Tua Jaya, Rekson Sitorus, mengatakan, bahwa TPST Bantargebang sudah mengalami kebakaran sebanyak tiga kali. Pertama, kata dia, pada tahun 1999, dan ke dua tahun 2008. "Tapi, waktu itu tidak besar, kami juga belum mengelola," kata Rekson, Senin, 14 September 2015.

Menurut dia, dua kali kebakaran pada saat itu disebabkan oleh cuaca yang panas, lalu membakar rumput yang kering. Akibatnya, api merembet ke titik lain, dan sulit dipadamkan. "Dua kali kebakaran butuh waktu sebulan hingga benar-benar padam," kata dia.

Namun, kali ini ia optimis kebakaran dapat segera diatasi. Mengingat jumlah armada yang cukup banyak, serta proses pemadaman hingga 24 jam nonstop. Menurut dia, pemadaman tak dapat dilakukan di bagian atas saja, tapi harus membuka lubang agar sampah di dalam bisa tersiram air. "Air masih aman, kami punya cadangan situ di komplek TPST," kata dia.

Menurut Rekson, situ itu memang khusus dibangun untuk mengantisipasi kebakaran pasca peristiwa tujuh tahun lalu. Situ seluas 4.000 meter persegi itu untuk menampung air, dan bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu. Selain pakai air di situ, kata dia, petugas juga mengambil air dari kali, baik dari Kali Malang atau Kali Cikeas.

Amirudin, 40 tahun, petugas pemadam kebakaran dari Jakarta Timur, mengatakan kesulitan petugas lantaran medan yang berat. Menurut dia, proses pemadaman fokus pada bagian tepi terlebih dahulu, lalu mengerucut ke pusat api. "Proses pemadaman dari empat penjuru," kata dia.

Meski demikian, ia tak dapat menjamin hingga sepekan kebakaran sampah dapat dipadamkan. Sebabnya, proses pemadaman butuh waktu lama karena harus menggali sampah terlebih dahulu. "Tidak bisa menyemprot ke atas, karena percuma, bara api di dalam enggak padam," kata dia.

Amiruddin menilai sistem pengolahan sanitari landfil memudahkan petugas pemadam, karena di antara gunungan sampah terdapat timbunan tanah selebar 15 sentimeter. Itu membuat api tak sampai menjalar ke bagian lebih dalam.

Seperti diberitakan, kebakaran terjadi di TPST Bantargebang sejak Jumat pekan lalu dan kini meluas hingga delapan hektar. Api membakar zona kepala burung seluas tiga hektar dan zona empat lima dari total luas 20 hektar. Hingga saat ini, api masih terus berkobar, dan menimbulkan kabut asap di sekitar TPST.

ADI WARSONO

Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

23 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

25 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

25 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

35 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.

Baca Selengkapnya

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

10 Januari 2024

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

Camat Jatiasih, Kota Bekasi, Ashari mengatakan bodoh sekali jika ASN sengaja memamerkan jersey bernomor punggung 2.

Baca Selengkapnya