TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kekerasan terhadap anak yang berujung kematian kembali terjadi. Kali ini terjadi terhadap seorang anak bernama Anggrah Ardiansyah, 8 tahun, siswa kelas 2 SD 07 Pagi Kebayoran Lama yang diduga dilakukan teman sekelasnya sendiri.
Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Susanto mengatakan kasus bullying ini seharusnya tak terjadi dan dapat dicegah. "Bullying tidak dibenarkan dan harus dicegah sedini mungkin," kata dia, Senin 21 September 2015.
Menurut dia, bullying fisik yang dapat menyebabkan luka fisik seringkali diawali dengan bullyingh verbal. "Meski tidak semuanya, tapi ini harus diwaspadai," ujarnya.
Karenanya, menurut dia, tenaga pendidik harus punya perspektif bahwa segala macam bentuk bullying harus dicegah. "Siswa pun perlu dipastikan memiliki kesadaran dan pemahaman bahwa bullying tak boleh terjadi dan harus dijauhi," kata Susanto.
Jika terjadi, menurut Susanto, penting untuk membangun mekanisme pengaduan sehingga tak menimbulkan dampak yang tak diinginkan. Yang tak kalah penting adalah campur tangan dari Dinas Pendidikan dalam pembinaan. "Dinas pendidikan agar memantau, mengedukasi dan mengembangkan sekolah tanpa bullying," ujarnya.
KPAI pun menyampaikan ungkapan belasungkawanya terhadap meninggalnya Anggrah. Berpulangnya Anggrah karena kasus kekerasan di sekolah harusnya menjadi pelajaran agar bullying dapat dicegah untuk tumbuh di dunia pendidikan.
Terkait kasus ini, Dinas Pendidikan DKI sedang melakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah dan guru sekolah bersangkutan. Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Sopan Adrianto mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk menelisik apakah ada dugaan kelalaian atau tidak. "Karena kepsek punya tanggungjawab dalam kelangsungan kegiatan belahjar di sekolah," ujarnya.
Kejadian nahas yang dialami Anggrah diketahui terjadi pada Jumat pagi 18 September 2015. Saat itu, kelasnya sedang mengikuti lomba mewarnai di halaman sekolah. Belum diketahui penyebab jelasnya, Anggrah dan teman sekelasnya berinisial R terlibat perkelahian. Nahas Anggrah terluka dan sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.