'Pertanggungjawaban' Ahok, ICW: Patut Dicontoh Pejabat  

Reporter

Kamis, 24 September 2015 14:30 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperlihatkan dokumen setibanya di Gedung KPK, Jakarta, 27 Februari 2015. Kedatangan Ahok untuk menyerahkan sejumlah dokumen sebagai barang bukti usulan anggaran APBD DKI senilai Rp 12,1 triliun. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ade Irawan, Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), menyebutkan langkah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang melaporkan “pertanggungjawaban” saat kunjungan kerja patut diapresiasi dan dicontoh oleh para pejabat publik lain.

Sebelumnya, gubernur yang kerap bicara ceplas-ceplos itu menulis artikel berjudul "Laporan Kunjungan Kerja Basuki di Rotterdam, Belanda," dan dipublikasikan dalam situs www.ahok.org. Tulisan itu berisi rincian perjalanan yang dilakukan Basuki selama kunjungan kerja pada 20-24 September 2015 di Rotterdam, Belanda.

BERITA MENARIK
Vonis Cuma 5 Tahun, Udar Pristono Langsung Lupa Kursi Rodanya
Ridwan Kamil Sebut Laporan Sherina Via Twitter Salah Alamat


Ade mengatakan, selain membuat laporan berisi materi kunjungan kerja, semestinya para pejabat publik juga dapat membuat laporan keuangan terkait dengan perjalanan yang ia lakukan. Laporan tersebut, kata dia, penting karena perjalanan pejabat publik tersebut mewakili rakyat, bukan mewakili dirinya sendiri.


Selain itu, menurut Ade, uang yang digunakan untuk melakukan kunjugan kerja pun umumnya bersumber dari rakyat, bukan kocek pribadi para pejabat. Karena itulah semestinya hasil berupa nota kesepahaman maupun perjanjian bisnis yang dihasilkan juga memberikan efek positif kepada masyarakat.

BACA JUGA
Ahmad Dhani pun Berkicau Lagi Soal Rupiah, Ini Katanya
Begini Ruangan Gayus Tambunan di LP Gunung Sindur


Ade melanjutkan, baik laporan berisi materi kunjungan kerja maupun laporan keuangan tersebut bisa diunggah ke situs seperti situs pribadi maupun institusi supaya masyarakat dapat mengaksesnya. "Kan, tidak susah untuk membuat itu karena tiap kali kunjungan pejabat biasanya membawa asisten," ucap Ade.

Ia tak khawatir pembuatan laporan “pertanggungjawaban” yang dapat diakses rakyat itu justru dipergunakan para pejabat untuk memoles citra diri. Sebabnya, kecanggihan teknologi dan informasi saat ini memungkinkan rakyat untuk mengecek ulang kebenaran laporan yang dibuat oleh pejabat publik.

"Itu bedanya kunjungan kerja yang memang digunakan untuk kepentingan publik, lebih terbuka. Beda dengan kunjungan yang misalnya dilakukan pejabat untuk mencari rente (komisi proyek) atau jalan-jalan saja, pasti pejabatnya akan lebih tertutup," ujar Ade.

INEZ CHRISTYASTUTI HAPSARI

SIMAK PULA
Foto Keluyuran Gayus Mencuat, Rumah Istri Gayus Tambunan...
Sofyan Djalil Kagumi Tiga Sikap Adnan Buyung Nasution

Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

23 jam lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

9 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

12 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

25 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

25 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya