Diduga Pembunuh Bocah dalam Kardus, Ini Kesaksian Orang Tua  

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 10:33 WIB

Siswa SDN 05 Kalideres melayat makam Putri Nur Fauzia di Kalideres, Jakarta, 5 Oktober 2015. Saat ini kasus pembunuhan ini masih dalam penyelidikan polisi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sarjo, 51 tahun, warga RT 06 RW 05, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, mengaku terkejut saat anak dan menantunya digelandang puluhan polisi terkait dengan kasus pembunuhan bocah dalam kardus, Putri Nur Fauziah, 9 tahun.

"Tapi kami tidak merasa bersalah, ya, enggak masalah," ujarnya saat ditemui Tempo di rumahnya, Selasa, 6 Oktober 2015.

Sarjo mengaku, alasan polisi memeriksa anak dan menantunya karena jejak petunjuk pelacakan anjing mengarah ke rumah kontrakan dia. Anjing pelacak yang dikerahkan Polda Metro Jaya pada Minggu, 3 Oktober 2015, mengendus darah dari tempat kejadian penemuan mayat hingga masuk ke tanah lapang di Kelurahan Kamal. Anjing kemudian menerobos masuk perkampungan warga melalui lubang berdiameter sekitar 40 sentimeter.

"Nah, anjing itu mengendus di area sumur, terus putar-putar hingga masuk dapur," Sarjo menceritakan. Mereka menemukan jilbab warna putih yang kotor karena bekas bercak darah dan nanah.


Baca juga:
Duh, Setelah 12 Tahun KPK Dibubarkan!
G30S:Kisah DiplomatAS yang Bikin Daftar Nama Target Di-dor!


Sarjo pun menjelaskan bahwa jilbab itu ia gunakan untuk membasuh bisulnya tiga tahun lalu, sehingga melekat bercak darah. Meski begitu, tanpa komentar banyak, polisi memeriksa keluarga Sarjo. Termasuk anak dan menantunya bernama Sudrajad, 23 tahun, dan Dwi Santoso, 28 tahun.

Mereka pun digiring pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Dwi dan Sudrajad diajak melihat tempat kejadian penemuan mayat hingga tanah lapang di kolong jembatan. Mereka pun mendapat perlindungan ketat pihak kepolisian karena diduga warga sebagai pelaku pembunuhan Putri.

Dwi mengaku polisi menanyakan beberapa hal terkait dengan pembunuhan. Satu di antaranya, keberadaan dia saat hari hilangnya Putri pada Jumat, 1 Oktober 2015. "Waktu itu saya lagi kerja di pabrik," katanya.

Dia juga mengaku tidak pernah mengenal sosok Putri maupun keluarganya. Apalagi rumah Dwi dan Sudrajad sangat jauh dengan rumah orang tua Putri. Mereka juga mengaku tidak memiliki catatan buruk atau bahkan kelainan seksual.

Karena tidak adanya indikasi sebagai tersangka pembunuhan, pada Minggu sore, 4 Oktober 2015, mereka dilepaskan oleh polisi. Mereka diantarkan ke rumah. "Kata polisi, ya, hanya memeriksa untuk menguatkan bukti-bukti," tutur Dwi.

AVIT HIDAYAT

Baca juga:

G30S: Alasan Intel Amerika Incar Sukarno, Dukung Suharto
G30S:Kisah DiplomatAS yang Bikin Daftar Nama Target Di-dor!

Berita terkait

PAM Jaya: Penabrak Pipa Air di Puri Indah Harusnya Ganti Kerugian

21 November 2018

PAM Jaya: Penabrak Pipa Air di Puri Indah Harusnya Ganti Kerugian

Pipa air PT PAM Jaya di kawasan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat bocor pada Rabu pagi tadi, 21 November 2018.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.

Baca Selengkapnya

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

3 Juli 2018

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.

Baca Selengkapnya

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

Di media sosial beredar kabar kalau penghentian penyidikan (SP3) kasus Rizieq Shihab sudah diterbitkan polisi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

Mabes Polri disebut akan jelaskan kasus Rizieq Shihab

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

8 April 2018

Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

Kebakaran terjadi di gedung Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

18 Maret 2018

Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

Polda Metro Jaya akan kembali memeriksa Chandri Widarta atau CW sebagai saksi terlapor dalam kasus ibu sekap anak, besok, Senin 19 Maret 2018.

Baca Selengkapnya

Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

7 Maret 2018

Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan terhadap jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait dengan penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang.

Baca Selengkapnya

Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

6 Maret 2018

Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

Kapolres Jakarta Selatan Komsaris Besar Mardiaz Kusin menyebutkan pihaknya tengah menyelidiki kasus kerusuhan di Kemang, diduga oleh geng motor.

Baca Selengkapnya