Bajaj Aplikasi Diluncurkan, Ahok: Bagus, Supaya Lebih Hemat  

Reporter

Rabu, 7 Oktober 2015 16:22 WIB

Petugas mengisi bahan bakar bajaj di SPBG kawasan Monas, Jakarta, 18 Agustus 2015. PGN menyiapkan 700 bajaj yang bisa ditumpangi gratis oleh masyarakat untuk keliling Jakarta dalam rangka memperingati HUT Ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia dari 15 hingga 21 Agustus 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi peluncuran Bajaj Apps atau layanan bajaj berbasis aplikasi oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan. Ahok, sapaan akrab Basuki, sempat melihat peluncuran aplikasi bajaj sebelum berangkat ke kantornya.

"Tadi saya melihatnya. Bagus," katanya di Balai Kota, Rabu, 7 Oktober 2015. Menurut dia, aplikasi bajaj dapat memberi pilihan transportasi baru bagi warga Jakarta. Ahok berharap aplikasi bajaj mampu meringankan beban transportasi warga. "Supaya mereka lebih hemat."

Ahok tidak khawatir bila nantinya aplikasi bajaj yang menggunakan bahan bakar gas tersebut ketahuan mangkal, seperti halnya layanan ojek online. Pemerintah akan menertibkan semua angkutan yang mangkal. Ahok menjelaskan, aturannya sama dengan ojek online. Kalau mangkal, "Kami kasih tangkap," katanya.

Baca juga:
5 Misteri dalam Kasus Bocah yang Dibunuh dalam Kardus
Kenapa Sopir Go-Jek yang Dipukuli di UI Cabut Berkas Laporan

Organda dan Dishub meluncurkan aplikasi bajaj tersebut di Taman Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 7 Oktober 2015. Sebanyak 200 bajaj biru, yang menggunakan bahan bakar gas, siap melayani pesanan warga Jakarta. Layanan ini bertujuan meningkatkan pelayanan transportasi bagi masyarakat.

Aplikasi yang dapat diunduh di Play Store tersebut sudah diunduh sekitar 5.000 pengguna. Dalam bagian review, banyak pengguna mengeluhkan fitur Next yang tidak dapat berfungsi. "Next-nya enggak bisa dipijit. Tolong diperbaiki," tulis Iyan Candriyana. Margaretta Palmariana menulis, "Baru install, Next-nya enggak bisa."

Pengguna lain mengatakan aplikasi bajaj sudah bagus. Namun ia lebih memilih ojek dibanding bajaj, yang dinilai lebih mahal dan kalah cepat. "Jarak yang sama, naik Go-Jek Rp 15 ribu, sedangkan naik Bajaj Rp 32 ribu, gue lebih milih Go-Jek, lebih cepat sampai, Bro," tulis Moemoe Soesmoyo. Komentar tersebut ditanggapi Lightyear Group Limited sebagai penyedia aplikasi. "Kalau dilihat dari sisi keamanan, kan lebih safe naik bajaj. Bajaj juga bisa patungan, sehingga lebih murah."

VINDRY FLORENTIN

Simak juga:
Bajaj Berbasis Aplikasi Diluncurkan, Berapa Tarifnya?
Ini Alasan Ojek Online Memilih Mangkal di Trotoar

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

18 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

22 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

16 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

18 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

18 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya