Presiden Joko Widodo saat memantau pengerjaan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Patung Pemuda, Senayan, Jakarta, 8 Oktober 2015. Mesin bor Antareja adalah mesin pertama yang dioperasikan dari total empat mesin. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menargetkan pengeboran terowongan (tunnel) proyek Mass Rapid Transit fase pertama rampung akhir tahun depan. "Selesainya 2016 nanti," kata Ahok kepada wartawan di Bundaran Senayan, Jakarta, pada Kamis, 8 Oktober 2015.
Jika pengeboran selesai, ujar Ahok, selanjutnya akan dikerjakan fasilitas publik seperti trotoar. Ia akan membuat trotoar selebar mungkin agar pejalan kaki nyaman. Karena itu, pohon-pohon yang ada di jalur lambat di Jalan Sudirman akan ditebang. "Bayangin ratusan ribu orang bisa berjalan kaki."
Ahok mengatakan MRT akan terintegrasi dengan angkutan massal lain, seperti Transjakarta dan Light Rapid Transit (LRT). Semua angkutan ini akan tersambung dengan membangun jembatan penyeberangan yang ada tokonya.
Jika perlu, MRT dan LRT tersambung dengan kereta api dan Monas. "Nyambung ke sana pakai jembatan dari Kebon Sirih," ujarnya. Ahok menyebutkan pembangunan transportasi massal ini sebagai peradaban baru bagi Indonesia.
Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah menambahkan, kemajuan pengeboran jalur bawah tanah baru sepanjang 10 meter sejak pengeboran dimulai pada 21 September lalu. "Ini baru tahap awal," ucapnya.
Setelah tahap ini selesai, target pengeboran menjadi 8 meter per hari menuju Bundaran Hotel Indonesia. Selain melakukan pengeboran dari Bundaran Senayan Patung Pemuda, ujar dia, juga dari Bundaran HI ke Patung Pemuda mulai awal tahun depan. "Keduanya bertemu di Setiabudi."
Saat ini, kata Tubagus, alat pengeboran dari Bundaran HI ke Patung Pemuda sudah tiba di Indonesia. "Sedang proses merakit," tuturnya.
