TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan membuang bus Kopaja setelah tarif pembayaran memakai sistem rupiah per kilometer ditentukan. Sambil menunggu sistem pembayaran selesai disusun, saat ini pemerintah DKI sedang menunggu pembelian bus.
Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan pemerintah belum menentukan tarif rupiah per kilometer untuk kendaraan di luar jalur bus khusus (busway). "Jalur di luar busway berbeda. Kemacetan lebih tinggi, rupiah per kilometer jadi lebih rendah," katanya di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2015.
Pemerintah DKI memang berencana mengganti bus Kopaja yang sebagian besar tak layak dioperasikan. Namun, menurut Ahok, perhitungan tarif masih digodok dalam rancangan peraturan pemerintah. "Harus ada lelang dulu, ketemu satu angka, baru bisa dipakai," katanya.
Bus Kopaja di Jakarta banyak yang tidak layak. Tak hanya catnya yang mengelupas, beberapa bus juga sering mogok di tengah jalan. Asap Kopaja kerap menyembur hitam pekat, sehingga menimbulkan polusi. Bannya juga tidak segera diganti walau sudah mengelupas.
Pengemudinya pun sering ugal-ugalan saat menyalip sesama Kopaja. Begitu pula ketika menaikkan dan menurunkan penumpang, sopir seenaknya berhenti. Tak jarang dikemudikan oleh sopir yang tak memiliki SIM.
Beberapa waktu lalu, bus Kopaja menabrak sepeda motor dan mengakibatkan korban tewas. Pengemudi sepeda motor bersama istrinya yang sedang mengandung meninggal akibat kecelakaan itu. Sedangkan anak lelakinya terluka parah.
Pada Selasa, 13 Oktober 2015, bus Kopaja menabrak seorang anak lelaki di Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan. Sopir Kopaja babak belur dihajar massa karena mencoba kabur.
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang
1 hari lalu
Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.
Baca SelengkapnyaCerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta
2 hari lalu
Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.
Baca Selengkapnya4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
5 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
6 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
8 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
11 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap
13 hari lalu
Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.
Baca SelengkapnyaArus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta
17 hari lalu
Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.
Baca SelengkapnyaHasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi
19 hari lalu
Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.
Baca SelengkapnyaTravel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi
19 hari lalu
Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI
Baca Selengkapnya