Tiga orang anak membacakan puisi untuk Angeline, korban pembunuhan di Bali, saat acara pelepasan dan ramah tamah siswa di Makassar, 14 Juni 2015. Aksi doa dan pembacaan puisi tersebut meruapakn bagian dari kampanye `Stop kekerasan terhadap anak-anak di Indonesia`. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya hari ini meluncurkan program Tempat Aman Anak di Main Hall Polda Metro Jaya Rabu, 21 Oktober 2015. "Kami harap dengan adanya program ini, anak-anak tidak kesulitan mencari tempat aman bagi mereka," ujar Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian.
Program Tempat Aman Anak mengajak partisipasi masyarakat di sekitar wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sukarelawan ini nantinya akan menjadikan rumah tempat tinggal mereka sebagai Tempat Aman Anak.
Polda Metro Jaya akan memberikan stiker bertuliskan "Tempat Aman Anak" bagi tempat tinggal sukarelawan yang terlibat dalam program. "Bila anak-anak punya masalah, mereka bisa mencari rumah yang dipasangi stiker ini," kata Komisaris Besar Budi Wijanarko Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya yang menjadi pelaksana program ini.
Sebelum pemasangan stiker, Polda Metro Jaya akan memberi materi dan pengarahan kepada para sukarelawan yang terlibat. Para sukarelawan akan mendapatkan pengarahan dan materi mengenai perlindungan kepada anak dan langkah-langkah cepat menghadapi masalah anak.
Program yang akan dilaksanakan di 13 Polres dan 100 kecamatan di wilayah Jabodetabek ini melibatkan 855 personel Bhayangkara Pembinaan Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat.
Tito mengatakan polisi akan menyeleksi secara ketat para sukarelawan dan menyimpan data mereka. "Kami antisipasi agar program ini tidak disalahgunakan. Jangan sampai ada penjahat yang mendapatkan stiker," katanya.
