Seorang pekerja makan diatas tumpukan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 5 November 2015. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengajukan 23 klausul dalam Memorandum of Understanding (MoU) dengan DKI Jakarta terkait dengan pengelolaan sampah Jakarta di Bantargebang. Dinas Kebersihan DKI masih menunggu draf yang akan diajukan Kota Bekasi.
Klausul yang akan disepakati itu diharapkan mengakhiri konflik sampah Jakarta antara DKI dan Bekasi. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan kedua pihak sudah mulai melakukan pembicaraan. "Kami terbuka terhadap draf usulan klausul MoU itu," kata Isnawa, Kamis, 5 November 2015.
Menurut Isnawa, beberapa klausul berkaitan dengan sejumlah hal. "Di antaranya soal rute, kondisi truk sampah Jakarta, dan community development," kata Isnawa. Soal kondisi truk, Isnawa mengatakan Pemkot Bekasi meminta agar truk sampah yang melalui Bekasi dalam kondisi baik. "Truk sampahnya harus tertutup terpal dan air sampah tak menetes," kata dia.
Bekasi pun, kata Isnawa, meminta klausul baru soal community development (pemberdayaan masyarakat). Selama ini, dana CD diserahkan melalui PT Godang Tua Jaya. "Kami sudah bicarakan dengan gubernur soal ini," ujarnya.
Pemprov DKI, kata Isnawa, meminta beberapa poin klausul dalam pembicaraan yang sudah dibuka dengan Pemkot Bekasi. "Kami hanya ingin keberlangsungan dan keamanan TPST Bantargebang," ujarnya.
Misalnya adalah jaminan keamanan ketika truk sampah Jakarta melalui wilayah Bekasi. "Bekasi bisa membantu kami kalau ada persoalan sosial kemasyarakatan di wilayahnya," kata Isnawa. Seperti jika terjadi penghadangan truk sampah.
Terkait dengan penghadangan truk sampah yang terjadi di Jalan Transyogi Cileungsi Kabupaten Bogor, Isnawa mengatakan sudah ada kesepakatan dengan pemda setempat. "Sudah disepakati truk kami bisa melintas lagi pukul 21.00-05.00 WIB," kata dia.
Meski sudah bisa melintas lagi, dia mengatakan masih ada sebanyak 1.500 ton sampah Jakarta yang masih menumpuk. Butuh waktu 3-4 hari agar pengangkutan sampah Jakarta ke TPST Bantargebang kembali normal. "Kami turunkan 893 truk sampah kami," ujarnya.