Survey Cyrus, Ahok Ungguli Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini

Reporter

Rabu, 11 November 2015 17:58 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memiliki kans menang pada pemilihan kepala daerah 2017. Sebab, berdasarkan survei jajak pendapat Cyrus Network Research and Consulting terhadap seribu responden, tingkat keterpilihan Ahok masih tinggi dibandingkan para pesaingnya.

Dalam survei yang dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2015, Ahok masih menduduki peringkat pertama dengan persentase terpilih sebesar 40,3 persen. Persentase tersebut jauh lebih besar ketimbang beberapa calon penantangnya, seperti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang berada pada peringkat kedua dengan suara 8,6 persen.

BACA JUGA: Ahok Ngotot Soal TIM, Seniman: Langkahi Dulu Tulang Kami!

Atau dengan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang digadang-gadang bakal ikut pilkada 2017 menantang Ahok. Risma hanya mendapat suara sebesar 3,5 persen. Jumlah yang kecil jika dibandingkan dengan mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo, yang mendapat suara sebanyak 6,5 persen dalam survei dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen itu.

Menurut Managing Director Cyrus Network Research and Consulting Eko Dafid Afianto, tingkat keterpilihan Ahok masih tinggi karena memiliki basis pemilih yang loyal. "Ahok punya strong voter, dan mereka solid," katanya di restoran Horapa, Jakarta Pusat, Rabu, 11 November 2015.

Bahkan, kata dia, perseteruannya dengan Badan Pemeriksa Keuangan ihwal pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, yang berujung dilaporkannya Ahok ke Komisi Pemberantasan Korupsi, tak berpengaruh terhadap tingkat keterpilihannya. Terakhir, perseteruannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bekasi ihwal pengelolaan sampah.

BACA: Ahok: Kita Enggak Diminta Mati, Cuma Jangan Korupsi!

Justru, Eko berujar, masalah-masalah itu mengatrol tingkat keterpilihan Ahok. Dalam survei April lalu, tingkat keterpilihan Ahok hanya 26,7 persen. Sedangkan pada hasil survei sekarang, dia memperoleh suara sebanyak 40,3 persen. "Masalah malah menaikkan keterpilihan Ahok," ucapnya.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, mengatakan hasil survei tersebut menunjukkan warga Jakarta masih menginginkan Ahok menjadi gubernur, meski dia kontroversi. "Ia diinginkan banyak orang karena ketegasannya," ujarnya.

Seperti hasil survei Cyrus Network, warga Jakarta memilih pemimpin yang tegas dan berani sebesar 29,8 persen. Sedangkan pemimpin yang jujur sebesar 17,3 persen. Syamsuddin menyebut Ahok sebagai pemimpin yang memiliki dua kriteria itu.

Ketua Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik menuding survei yang dikerjakan Cyrus Network abal-abal dan sengaja dibuat untuk Ahok. Karena itu, tingkat keterpilihan Ahok tinggi. "Cyrus itu survei buat Ahok, bukan buat rakyat," tuturnya.

Ia hakul yakin Ahok tak akan menang dalam pemilihan 2017 nanti. Sebab, "Ahok ini punya banyak masalah. Sampah saja sekarang belum beres," katanya.

ERWAN HERMAWAN


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

19 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

22 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya