Pekerja menyelesaikan proyek fasilitas penunjang kereta menuju Bandara Soekarno Hatta di Stasiun Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, 28 April 2015. Operator kereta api bandara, Railink, memastikan kereta api Bandara Soekarno-Hatta sudah bisa beroperasi pada 2016. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
TEMPO.CO, Tangerang - PT Railink Indonesia memperkirakan kereta api bandara Soekarno-Hatta mampu mengangkut 80 persen dari kapasitas 13.700 penumpang setiap hari. "Jalur ini akan disukai para bisnis traveler karena akses ke bandaranya," ujar Direktur Utama PT Railink Indonesia Heru Kuswanto saat ditemui setelah acara penyerahan ganti rugi lahan kereta bandara di Kantor BPN Tangerang, Rabu, 11 November 2015.
PT Railink adalah perusahaan patungan antara PT KAI dan PT Angkasa Pura II yang menjadi operator kereta api bandara. Kereta bandara akan melayani rute Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Tanah Abang-Grogol-Pesing-Kembangan-Rawa Buaya-Kalideres-Batu Ceper-Bandara. Nantinya, kata Heru, sebanyak 10 train set akan dioperasikan setiap hari. Masing-masing train set terdiri atas 6-10 gerbong. "Jadi, satu hari ada 124 trip dan setiap trip memiliki kapasitas 227 orang," kata Heru.
Untuk harga tiket, kata Heru, berlaku tiket sekali perjalanan dengan harga Rp 100 ribu. "Murah kan?"katanya. Besaran harga tarif didasarkan pada hasil studi kelayakan proyek kereta bandara. "Berdasarkan tingkat keterisian dan jarak."
Heru optimistis proyek ini akan berjalan sesuai dengan rencana dan bisa beroperasi 2017. Pengadaan train set dan gerbong kereta diperkirakan menelan anggaran Rp 1 triliun. Kereta rel listrik dan gardu dipesan dari Swedia. Pengadaan sarana diserahkan kepada PT Bombardir Transportation. "Sarana KRL siap diambil jika sudah siap beroperasi," katanya.