Audit Sumber Waras, Alasan Lain Ahok Copot Lasro Marbun

Reporter

Editor

Bagja

Senin, 30 November 2015 07:45 WIB

Lasro Marbun. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencopot Lasro Marbun dari kursi Kepala Inspektorat pada Jumat, 27 November 2015. Ahok merasa dibohongi Lasro dalam pengadaan alat catu daya listrik untuk sekolah di Jakarta senilai Rp 1,2 trilun pada 2014.

Waktu itu Lasro menjabat Kepala Dinas Pendidikan. Ahok kesengsem padanya setelah Lasro mencoret Rp 3,4 triliun anggaran mubazir di instansinya dengan mengancam hendak mundur segala. Ahok pun menuruti kemauan Lasro keluar dari Dinas Pendidikan dan menempati jabatan baru sebagai Kepala Inspektorat.

Ahok menduga masuk ke lembaga baru yang memimpin pengawasan itu sebagai upaya Lasro menutupi yang sebenarnya terjadi. Sebab, sejak awal Ahok menyebut anggaran UPS sebagai anggaran siluman karena pengadaannya tak melalui pembahasan bersama pemerintah.

Ia pun melaporkan pengadaan UPS yang belakangan diketahui juga digelembungkan harga per satuannya ke polisi. Pejabat Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat dan anggota DPRD sudah menjadi tersangka korupsi ini. “Rupanya dia tahu semua tentang UPS,” kata Ahok tentang Lasro.

Lasro pun tampil sebagai pejabat yang bersih. Sampai pertengahan Juni 2015 ketika Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta mengeluarkan dugaan korupsi pembelian Rumah Sakit Sumber Waras. Saat audit itu masih berupa draf, Lasro dua kali mendatangi Ahok agar pemerintah mengabulkan keinginan Kepala BPK Efdinal menjual tanah hampir satu hektare di Jakarta Timur.

BACA: Dokumen Ini Ungkap Motif Audit Sumber Waras

Majalah Tempo edisi pekan ini membuat cerita bahwa audit Sumber Waras tak akan dipublikasikan jika pemerintah membeli tiga bidang lahan di tengah pemakaman umum Pondok Kelapa itu. Kepada Lasro, Ahok menolak barter itu dan meminta BPK mempubliksasikan saja audit itu karena pemerintah sudah membeli tanah tersebut pada 1979.

Dengan dua kejadian itu, Ahok mantap mencopot Lasro Marbun dan menggantinya dengan Meri Erna Hani, Asisten Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi.

Saat ditemui Tempo, Lasro menceritakan soal UPS dan pertemuannya dengan Efdinal soal Sumber Waras, namun menolak penjelasannya dipublikasikan. Ketika dihubungi kembali ia hanya menjawab, “No, comment.”

Adapun Efdinal tak bersedia diwawancarai. Melalui juru bicara BPK S. Cahyo ia mengatakan tak ingin lagi menjelaskan Sumber Waras karena sudah ditangani BPK pusat. Pada 12 November Efdinal tak menyangkal mengusahan agar pemeirntah Jakarta membeli tanah itu. “Saya bantu pemilik mendapat haknya,” kata dia.

Cerita lengkap soal kongkalikong audit Sumber Waras, termasuk intrik politik yang melibatkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia Luhut Pandjaitan dan Ketua DPR Setya Novanto ada di majalah Tempo pekan ini.

SYAILENDRA PERSADA | LINDA HAIRANI | ERWAN HERMAWAN



Baca juga:
Ditantang Tes DNA Anaknya, Inul: Kasih Rp 2 Miliar Dulu
Tessa Kaunang: Sandy Tumiwa Memang Cengeng

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

16 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

19 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya