Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta yang juga kuasa hukum warga Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra berbicara dalam rapat akbar masyarakat Jakarta di parkiran Masjid Keramat Luar Batang, Jakarta, 20 April 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai keputusan pemerintah Provinsi DKI tidak bekerja sama dengan Yusril Ihza Mahendra adalah keputusan yang tepat. Hal ini menyusul isu jika Yusril sempat menjadi pengacara DKI pada era Joko Widodo.
Menurut Ahok, Yusril merupakan pengacara yang membuat pemerintah Provinsi DKI menahan SP3 untuk kasus Bantargebang. "Bisa bayangin enggak kalau Pak Yusril kemarin sebagai pengacara di DKI, ketika DKI sedang beperkara dengan swasta, dibayar swasta dia ikut," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 28 April 2016.
Ahok mengungkapkan hal ini terkait dengan isu Yusril Ihza Mahendra pernah menjadi pengacara pemerintah Provinsi DKI saat Joko Widodo masih menjabat Gubernur DKI. Menurut Ahok, saat itu banyak kasus yang kalah.
Ahok mengatakan saat ini Yusril banyak memanfaatkan keadaan masyarakat untuk kepentingan kampanye, termasuk kasus Luar Batang.
"Mesti ingat, lho, yang semen di Jawa Tengah juga dia bela pengusaha, bukan bela rakyat. Bagaimana kita bisa putuskan bekerja sama dengan Pak Yusril? Untuk kepentingan kampanye dia bela sekarang Luar Batang," ujar Ahok.