TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana alias Lulung meminta agar warga tidak terburu-buru mengambil kesimpulan mengenai kunjungan kerja keluar negeri yang dilakukan oleh DPRD. Lulung meminta agar publik melihat hasil kunjungan kerja sebelum mengambil keputusan. "Hasilnya kita lihat saja nanti," kata Lulung saat ditemui di Kelurahan Bungur, Jakarta, Jumat, 29 April 2016.

Lulung mengatakan kunjungan ini merupakan kunjungan tahunan yang dilakukan oleh DPRD. Kunjungan ini dimaksudkan untuk saling belajar dan membina hubungan diplomatik dengan sister city atau kota binaan.

Setiap tahunnya, kunjungan ini bisa dilakukan 2 hingga 3 kali tergantung komisinya. Namun, untuk tahun ini kunjungan keluar negeri baru dilakukan pada periode 25 April hingga 29 April. Negara tujuan untuk kunjungan kerja ini adalah Tokyo, Beijing, dan Seoul.

Namun, Lulung meminta agar publik tidak langsung mengunderestimate. Apalagi jumlah peserta yang berangkat pun dibatasi. "Paling berapa orang, paling banyak dari pemerintahan," ujar dia.

Pada tahun ini ada tiga kunjungan keluar negeri yakni ke Tokyo soal transportasi dan sampah, Beijing untuk mempelajari kebudayaan dan olahraga. Sementara untuk ke Seoul untuk mempelajari smart city.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok juga mengaku tidak mempermasalahkan hal ini selama hasilnya jelas. "Yang penting bukan kunjungannya, tapi setelah pulang kamu dapat apa. Kalau dapatnya di youtube udah bisa ngapain ke luar negeri kira-kira begitu," kata Ahok di kantor Balai Kota.

Adapun nama anggota yang berangkat untuk tujuan Tokyo terdapat lima nama. Nama ini adalah Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, Anggota Komisi B Nasrullah, Anggota Komisi C Abdul Ghoni, Anggota Komisi A Maman Firmansyah.

Untuk tujuan Beijing yang berangkat ada empat anggota. Mereka adalah Anggota Komisi A Luki Sastrawiria, Anggota Komisi D Hasbiallah, Anggota Komisi B Yuke Yurike, dan Anggota Komisi E Zainuddin.

Sementara untuk tujuan Seoul yang berangkat ada lima anggota DPRD yang berangkat. Ketua Komisi C Santoso, Anggota Komisi A Fajar Sidik, Anggota Komisi D Syarifudin, Anggota Komisi E Hasan Basri Umar, dan Anggota Komisi E Tubagus Arif.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI