Jika PDIP Usung Ahok, Begini Ancaman Warga Tanah Merah  

Reporter

Selasa, 30 Agustus 2016 17:25 WIB

Warga Tanah Merah memberikan pernyataan sikap untuk mendesak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar tidak mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI 2017, di Pos RW 08 Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, 30 Agustus 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, meminta PDI Perjuangan agar tidak mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

"Kalau Ibu Megawati merekomendasikan Ahok, berarti PDIP kekurangan kader," kata M. Sugiyanto, koordinator warga Tanah Merah, di pos RW 08, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, pada Selasa, 30 Agustus 2016.

Sugiyanto, 71 tahun, mengancam akan menarik para simpatisan PDIP di Tanah Merah jika Megawati tetap memilih Ahok sebagai calon Gubernur Jakarta 2017. Dia menjelaskan, warga Tanah Merah sejak awal tidak pernah memilih Ahok dalam Pilkada 2012. "Pemilihan kemarin bukan milih Ahok, kami pilih Jokowi karena dari kader PDIP yang bisa diandalkan," ujarnya.

Jones Naibaho, Ketua RW 09 Rawa Badak Selatan, mengungkapkan bahwa Tanah Merah merupakan basis massa PDIP yang mencakup tiga kelurahan dan dua kecamatan.

Baca: Apakah Bambang Dicopot karena Anti-Ahok? Ini Jawaban PDIP

Dalam Pilkada 2012, dia berujar, Jokowi meraih 99 persen suara di kawasan itu. Kebanyakan warga pendukung PDIP, kata dia, kini menginginkan pemimpin alternatif selain Ahok, dengan kriteria prorakyat dan anti-penggusuran.

Salah satu simpatisan PDIP, Wiwi Bumiati, yang merupakan warga RT 01 RW 08 Tanah Merah Atas, Rawa Badak Selatan, menilai kebijakan Ahok sudah melenceng dari program kerja Jokowi saat masih menjadi gubernur. Karena itu, Wiwi mengaku siap bertempur melawan Ahok jika terpilih kembali pada periode berikutnya. "Kami terus terang gerah melihat perilaku Ahok. Saya yakin wong cilik, bukan di Tanah Merah saja, siap bertempur untuk melawan Ahok," tuturnya.

Penolakan terhadap Ahok pernah diungkapkan pelaksana tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta Bambang Dwi Hartono, yang kemarin dipecat dari jabatannya.

Baca: Pengamat Prediksi PDIP Tak Usung Ahok, Ini Alasannya

Saat melantik sejumlah pengurus PDIP DKI Jakarta di kawasan Tebet pada Minggu, 31 Juli 2016, Bambang mengatakan dia telah mengambil kesimpulan bahwa banyak kader yang tidak menginginkan partainya mengusung Ahok pada Pilkada 2017.

Bambang berujar, selama masa reses, 28 kader PDIP anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta telah menyerap aspirasi warga dari masing-masing wilayah. "Kesimpulannya, mereka (warga) tidak ingin pemimpin yang kurang arif dan bijaksana," ucap bekas Wali Kota Surabaya itu.

Bambang menuturkan aspirasi tersebut sudah ia sampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Intinya, kata Bambang, mayoritas masyarakat, berdasarkan aspirasi yang diserap anggota DPRD, tidak menginginkan calon gubernur inkumben untuk kembali memimpin.

FRISKI RIANA




Advertising
Advertising

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

15 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

18 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya