Parade Bhinneka Tunggal Ika Diawali dengan Doa Lintas Agama
Editor
Erwin prima
Sabtu, 19 November 2016 12:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Parade Bhinneka Tunggal Ika yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu, 19 November 2016, dibuka dengan tarian reog Ponorogo dan diikuti nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Acara pembukaan Parade Bhinneka Tunggal Ika kemudian dilanjutkan dengan doa solidaritas untuk Intan Olivia Marboen, balita 2,5 tahun, yang meninggal dunia karena bom molotov setelah beribadah di Gereja Oikumene, Samarinda.
"Kami tidak mau Intan lain direnggut. Kami juga berdoa untuk keluarga Intan dan secara khusus Kota Samarinda, begitu juga untuk para aparat keamanan," kata pemimpin doa acara pembukaan.
Doa bersama dipuncaki dengan doa lintas agama. Para peserta Parade Bhinneka Tunggal Ika diajak berdoa sesuai dengan kepercayaan mereka: Katolik, Buddha, Hindu, Konghucu, Kepercayaan, Islam, dan Kristen.
Setelah itu, panitia Parade Bhinneka Tunggal Ika membacakan pernyataan bersama, diikuti pelepasan lima burung merpati sebagai simbol perdamaian.
Sebelum Parade Bhinneka Tunggal Ika dibuka, para peserta menyanyikan lagu kebangsaan Garuda Pancasila. Musik-musik daerah juga diputar. Tidak hanya itu, para peserta diajak menari tarian daerah, di antaranya tari poco-poco.
ANTARA