TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Khrisna Murti, mengatakan sampai saat ini penyidik belum yakin benar dengan kesaksian yang disampaikan Andi Wahyudi teman dekat Hayriantira, asisten Bos XL, yang ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang. "Pernyataan AW suka berubah-ubah," kata Khrisna di kantornya, Sabtu, 8 Agustus 2015.
Menurut Khrisna, Kepolisian masih mencari bahan pendukung semua kesaksian Andi. "Kami tidak boleh percaya begitu saja, harus 'dijepit' dengan alat bukti," katanya. Hanya satu kesaksian AW yang diyakini kepolisian kebenarannya. "Bahwa AW telah membunuh Rian," ucapnya. Selain itu, Khrisna juga percaya dengan cara pembunuhan yang dilakukan Andi karena kesaksiannya mirip dengan hasil forensik.
Baca juga:
Hayriantira XL Datangi Sahabatnya di Mimpi: Tolong Saya...
Napi Terorisme Masuk WC Bareng Wanita, Lalu Lapas Ini Ricuh
Dari segi motif, kata Khrisna, Andi empat kali sempat mengatakan hal yang berbeda. Ia sempat bersaksi bahwa ia membunuh Rian karena diejek alat vitalnya kecil. Ketika diperiksa pada waktu yang berbeda, ia mengaku emosi lantaran Rian mengejek Andi sebagai penyuka sesama jenis. Bahkan, kata Khrisna tindakan spontanitas pun sempat menjadi alasan di balik pembunuhan itu.
Lain waktu, yang kemudian menjadi motif keempat, Andi mengatakan dirinya membunuh Rian karena takut setelah diancam Rian kerja sama proyeknya dibatalkan oleh Rian. "Logikanya, kalau korban dibunuh, proyeknya kan akan batal juga," kata Khrisna. Khrisna mengatakan akan melihat fakta lain dan mencari bukti kuat dahulu sebelum mempercayai kesaksian AW. "Kami akan lakukan pengembangan dulu," katanya.
Selanjutnya: Andi sempat...