TEMPO.CO, Jakarta - Relokasi hunian bantaran Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Jatinegara, disebut memakan korban bernama Eko Prasetyo. Kabarnya, pria 22 tahun itu bukan warga Kampung Pulo, tapi warga Gang Banten VIII, RT 04 RW 05, Kelurahan Balimester, Jatinegara. "Pelakunya petugas Satpol PP," kata Yani Setiawati, sepupu Eko, saat dihubungi Tempo, Kamis, 20 Agustus 2015.
Yani berujar, peristiwa itu terjadi saat Eko hendak menjemput adiknya yang bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 01 Balimester. Dia melintas di Jalan Jatinegara Barat, tepat saat kerusuhan antara warga Kampung Pulo dan aparat gabungan pecah. "Seketika, sepupu saya ditarik dan langsung dihajar oleh petugas Satpol PP," ucap Yani.
Baca Juga:
Baca:
Warga Kampung Pulo Tolak Menyerah, Ahok Bongkar Rahasia
Allahu Akbar, Anggota Brimob Ini Ledakkan Bom di Perutnya
Eko, tutur Yani, menerima pukulan benda tumpul yang membuat bagian kepalanya luka berat. Pelipis, dahi, dan sisi kanan-kiri kepala robek. Tulang rahang Eko juga patah. "Hasil roentgen menunjukkan ada pembuluh darah di kepala yang ikut pecah," katanya.
Setelah dihajar di jalan, Eko diketahui sempat dibawa ke Kepolisian Resor Jakarta Timur. Dalam kondisi luka parah, dia baru bisa dibawa ke rumah sakit setelah kelompok pemuda menjelaskan bahwa Eko bukan warga Kampung Pulo. "Baru pukul 15.30 WIB bisa dibawa ke rumah sakit," ucap Yani.
Kini Eko masih dalam kondisi kritis di Unit Gawat Darurat RS Carolus, Salemba, Jakarta Pusat. "Masalah ini kabarnya sudah didengar Wali Kota Jakarta Timur," ujar Yani. Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian ataupun Satpol PP ihwal peristiwa ini.
Baca:
Rancangan Anggaran Gedung Baru DPR Mencapai Rp 1,6 Triliun
Mudah Sakit Kepala? 5 Jenis Makanan Ini Mungkin Penyebabnya
TIP: Cara Jitu Hadapi Wawancara Kerja
RAYMUNDUS RIKANG
VIDEO PENGGUSURAN KAMPUNG PULO: