TEMPO.CO, Jakarta - Penyidikan kasus kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia (UI), yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, kampus UI, Depok, mengalami kemajuan.
"Kami sudah menemui titik terang. Saya mulai bisa tersenyum sekarang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Murti di kantornya, Sabtu, 5 September 2015.
Meski begitu, Krishna enggan menuturkan titik terang yang dimaksud. Ia berujar, penjelasan perkembangan kasus itu bakal disampaikan pekan depan. "Nantilah, ya," ucap Krishna.
Jasad Akseyna, mahasiswa Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI ditemukan dengan tas ransel berisi batu yang masih menempel di pundaknya pada 26 Maret 2015.
Awalnya, ada dugaan Ace--panggilan akrab Akseyna--bunuh diri. Hal itu merujuk pada surat wasiat yang katanya ditemukan di kamar kos Ace di Kelurahan Kukusan, belakang kampus UI.
Dari hasil otopsi dan bukti-bukti lain, polisi menduga Akseyna tewas dibunuh. Pada 11 Juli 2015, akun Twitter @akseyna aktif kembali. Cuitan akun tersebut mengundang kecurigaan karena mengungkapkan dendam terhadap orang yang diduga membunuh Akseyna.
Akun itu menyebut dirinya sebagai teman Ace. Cuitannya berbunyi, "SY JANJI, AKN BLS SMUA PRBUATAN KALIAN TRHDAP ACE, SY AKN BLJR MNJADI ‘KALIAN’ & TENTUNYA MELAKUKAN HAL SAMA DGN CRA SY SNDIRI, CAMKAN ! -R-"
LINDA HAIRANI