TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Nadil Muhammad Dzakir, dikabarkan hilang. Pihak keluarga tak kunjung mendeteksi keberadaannya sejak sepekan terakhir. "Sudah seminggu anak saya hilang," ujar Yasin, ayah Nadil, warga Perumahan Bekasi Timur Permai, Desa Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin, 18 Januari 2016.
Yasin menjelaskan, keberadaan Nadil diketahui terakhir kali pada Minggu sore, 10 Januari 2016. Pihak keluarga baru menyadari ada kejanggalan setelah telepon genggam Nadil tak kunjung bisa dihubungi sehari setelahnya. Sejak itu, Yasin mengaku telah menelusuri jejak keberadaan anaknya lewat rekan kampus Nadil. Namun hasilnya nihil.
Ketidakjelasan posisi mahasiswa yang mengambil bidang peminatan Fisika Nuklir dan Partikel itu memaksa Yasin melapor ke Kepolisian Sektor Tambun. Beberapa rekan Nadil bahkan ikut membantu menyebar informasi hilangnya Nadil di media sosial. Saat meninggalkan rumah, ucap Yasin, Nadil tak mengatakan apa pun kepada keluarga. "Yang dia bawa hanya kartu ATM yang isinya tidak seberapa" tutur Yasin.
Nadil merupakan mahasiswa semester I di UI. Ia tergolong anak yang cerdas dan alim. Perilakunya mulai berubah sejak November 2015. Sejak itu, ia mulai tertutup dan jarang berkomunikasi dengan keluarga. "Saya khawatir dia bergabung dengan kelompok radikal," kata Yasin.
RIKY FERDIANTO