Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wartawan Resahkan Para Kepala Sekolah

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bekasi: Aksi kelompok wartawan yang mencoba mencari-cari kesalahan pihak sekolah di Bekasi selama masa penerimaan siswa baru (PSB). Kelakuan para wartawan ini sudah meresahkan para kepala sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Bekasi. Untuk membendung aksi itu, para kepsek SDN se-Kota Bekasi akan membentuk tim advokasi. Menurut salah seorang kepala SDN di Bekasi Utara berinisial Yat, para wartawan yang datang itu, umumnya mengancam akan menulis berita tentang penyelewengan dana APBD untuk rehabilitasi sekolah. Selain itu, mereka juga mengungkit-ungkit dana pungutan dan uang titipan sekolah. Para wartawan biasanya datang bergerombol, antara tiga sampai empat orang, datang memaksa menemui kepala sekolah. Mereka juga menunjukkan identitas sebagai wartawan yang meliput di Bekasi. "Ada yang mengaku medianya terbit mingguan, harian. Mereka tidak sopan, beda dengan wartawan lainnya yang minta konfirmasi," kata sumber Tempo News Room Selasa (3/8).Dalam sehari, sang kepala sekolah mengaku didatangi sampai tiga kali. Sepanjang wawancara, para wartawan itu tidak menunjukkan sikap terhormat. "Mereka melotot terus, supaya kita takut," kata kepala sekolah itu.Adapun tema yang menjadi bahan wawancara adalah seputar dana APBD untuk rehabilitasi gedung sekolah dan uang yang dibebankan kepada orang tua murid. "Pokoknya, bahan pertanyaannya menyudutkan kita terus sebagai pengelola sekolah, jadi kita merasa terganggu dengan adanya mereka," kata si kepala sekolah.Alasan para wartawan mewawancarainya, kata Yat, adalah untuk bahan investigasi pendidikan murid. Sebenarnya, para kepala sekolah mengaku tidak keberatan didatangi wartawan. "Mereka itu seperti bandit, datang langsung memojokkan kita, tidak ada sopan santunnya," kata dia.Hal yang sama juga dikatakan kepala sekolah SDN lainnya, berinisial Lit, saat ditemui di Islamic Center Bekasi. Para wartawan itu, setiap selesai wawancara langsung meminta ongkos transportasi. "Ada juga yang minta uang untuk anak yatim, ada yang nyerahin proposal," kata kepala sekolah wanita itu.Para wartawan itu selalu menuduh pihak sekolah telah mengkorupsi dana pendidikan. Namun, kata kepala sekolah itu, setiap kali meminta dari mana sumber dan buktinya, para wartawan itu, tidak mau menyebutkannya. "Mereka selalu bilang sumbernya dirahasiakan dan ini kode etik wartawan," kata dia.Dia sendiri mengaku selama ini belum pernah memberikan seperti yang diminta wartawan itu. Sebab, selama ini selalu bisa menghindar. "Ada juga teman saya di sekolah lainnya yang dimintai uang sampai Rp 2,5 juta oleh gerombolan wartawan itu, kita jadi takut kalau diancam terus," kata dia.Dengan adanya wartawan dianggap tidak jelas medianya itu, para kepala sekolah sudah melaporkan ke Pengurus PGRI Kota Bekasi, dua minggu lalu. Saat ini, mereka sedang berkoordinasi membentuk tim advokasi untuk melindungi para guru dari wartawan yang selalu memaksa itu. Menanggapi hal itu, Pengamat Pendidikan Bekasi Abid Marzuki mendesak Pemerintah Kota Bekasi bersikap tegas terhadap oknum-oknum wartawan yang selama ini berseliweran di sekolah-sekolah untuk memeras kepala sekolah. "Kan ada Humas, itu harus diaktifkan lagi mengkoordinasi wartawan-wartawan itu," kata dia. "Mereka kan tidak mau karirnya terhambat karena pemberitaan yang buruk. Di saat bersamaan, mereka sadar bahwa wartawan yang meminta uang itu adalah wartawan bodrex yang harus dilawan," kata Abid. Kepala sekolah yang diwawancarai Tempo News Room mengaku ketakutan apabila identitas mereka dibuka. Menurut Abid, aksi teror dirasakan khususnya oleh kepala sekolah yang mendapatkan anggaran pembangunan. Padahal, kepala sekolah tidak pernah dilibatkan dalam pengucuran dana tersebut. "Pihak sekolah tahunya cuma ada bahan bangunan dan tukang yang datang mendirikan gedung. Mereka tidak pernah pegang uangnya," kata dia.Siswanto - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

1 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

9 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

11 hari lalu

Logo PWI. Istimewa
Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

Dana hibah buat PWI sejatinya untuk uji kompetensi wartawan.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

12 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

14 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?


2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

16 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang


Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

18 hari lalu

PIK 2. pik2.com
Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.


AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

20 hari lalu

Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam  Solidaritas Jurnalis Bali melakukan aksi di Kantor Kejaksaan Tinggi Bali, Denpasar, Bali, Rabu 1 Desember 2021. Aksi itu dilakukan untuk menuntut dua orang terdakwa dalam kasus kekerasan terhadap Nurhadi yang merupakan jurnalis Tempo di Surabaya diberikan hukuman maksimal serta mendesak Polda Jawa Timur untuk menangkap para pelaku lain dalam kasus tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.


Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

20 hari lalu

Wartawan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar aksi solidaritas untuk jurnalis Tempo Nurhadi, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022. Jurnalis Tempo Nurhadi menjadi korban kekerasan ketika melaksanakan peliputan investigasi di Surabaya, Jawa Timur. TEMPO/Muhammad Hidayat
Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.


Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

23 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.