Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Polisi Terkait TPST Bojong Dimutasi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Majelis Hakim Komisaris Rastra Gunawan menjatuhkan keputusan itu di Markas Polisi Wilayah Bogor hari ini. ”Para terperiksa direkomendasi untuk dimutasi, sesuai dengan Pasal 17 huruf d SKEP Kapolri Nomor 32/VIII/2003 tanggal 1 juli 2003 tentang kode etik Profesi Polri,” kata Rastra Gunawan. Majelis Komisi Kode Etik Polri Polres Bogor menyebutkan, pertimbangan yang meringankan para terperiksa, yakni Aipda Parnaungan Simatupang, Bripda Ahmad bin Waljuhri, Bripda Asep Syaiful, Birpda Agus Gunawan, Bripda Sutupo, Bripda Roy D. Samudera, karena keenamnya masih muda dan bisa melanjutkan kariernya di kemudian hari. Para terperiksa juga tidak pernah melakukan tindak kejahatan.Usai sidang, Komisaris Rastra Gunawan tidak berkomentar, ketika ditanya apakah keputusan itu cukup adil karena keenam anggota polisi itu saat bertindak atas perintah komandannya. Sedangkan para perwira tidak ada yang ikut menjadi terperiksa.”Putusan itu sudah adil dengan segala pertimbangan,” ujar Rastra sambil memasuki mobilnya.Sementara itu, Pengadilan Negeri Cibinong dengan Ketua Majelis Hakim Marsudin Nainggolan, mulai menggelar praperadilan pertama terhadap polisi. Warga Bojong yang mempraperadilankan Polisi Sektor Cileungsi, Sektor Klapanunggal, Polres Bogor, Polwil Bogor, dan Satuan Brimob didampingi kuasa hukum yang tergabung dalam Tim Advokasi Warga Bojong.Warga merasa dirugikan saat terjadi penangkapan pascakerusuhan TPST Bojong. Warga menilai, tindakan polisi sudah di luar batas. Warga, melalui tim advokasi, menganggap penangkapan dan penahanan setelah kerusuhan terjadi dianggap tidak sah. Warga menderita kerugian moril dan materil, seperti biaya rumah sakit, perbaikan pintu rumah yang didobrak, serta rasa takut. Karena itu, 35 warga Bojong yang merasa dirugikan oleh tindakan polisi melakukan praperadilan. Dalam permohonan praperadilan, pemohon menuntut ganti rugi senilai Rp 5 miliar.Deffan Purnama - empo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Delapan Terdakwa Kerusuhan Bojong Dituntut Enam Bulan

21 Februari 2005

Delapan Terdakwa Kerusuhan Bojong Dituntut Enam Bulan

Delapan dari 18 terdakwa dianggap terbukti bersalah karena terbukti ikut dlaam perusakan beberapa properti di TPST Bojong.


Terdakwa Kerusuhan Bojong Mengaku Dianiaya Polisi

22 Desember 2004

Terdakwa Kerusuhan Bojong Mengaku Dianiaya Polisi

Hal itu terungkap dalam sidang maraton 17 terdakwa yang digelar hari ini di PN Cibinong.


Sutiyoso Mulai 'Melunak' Soal TPST Bojong

3 Desember 2004

Sutiyoso Mulai 'Melunak' Soal TPST Bojong

Gubernur DKI Jakarta sudah mau membicarakan soal TPST Bojong duduk bersama pihak lain. Setelah Menteri Lingkungan Hidup minta menghentikan proyek tempat pembuang sampah yang mengganggu dampak sosial.