Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sembilan Kabupaten di NTT Krisis Pangan Serius

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Krisis pangan secara serius mulai mengancam sedikitnya 24.836 kepala keluarga yang tersebar di sembilan kabupaten yang ada di Nusa Tenggara Timur. Stok pangan warga hasil panen tahun ini yang hanya mencukupi untuk empat bulan terhitung April-Juli membuat sebagian warga mulai mengkonsumsi bahan makanan lokal seperti putak yang diolah dari batang pohon gewang, atau mengkonsumsi biji pohon bakau, umbi-umbian dan hasil hutan lainnya. Kondisi paling serius terjadi di tiga kabupaten yakni Kabupaten Belu dimana lebih dari 5.563 kepala keluarga beresiko tinggi mengalami ancaman rawan pangan, disusul Kabupaten Sikka 6.680 kepala keluarga dan kabupaten Lembata sebanyak 5.752 kepala keluarga. Sedangkan sisanya 6.847 kepala keluarga tersebar di lima kabupaten lainnya masing-masing Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Ende, Ngada, Manggarai dan Manggarai barat. Kepala Badan Bimbingan Masyarakat dan Ketahanan Pangan NTT, Petrus Langoday, yang dihubungi di Kupang, Sabtu (5/8) mengakui, menipisnya stok pangan padi dan jagung, membuat warga mulai beralih mengkonsumsi berbagai jenis pangan lokal non beras. "Bila satu keluarga terdiri dari lima anggota keluarga dan masing-masing mengkonsumsi 400 gram beras setiap hari maka total bantuan beras yang dibutuhkan untuk intervensi delapan bulan ke depan pangan sebanyak 12.000 ton lebih," kata Langoday. Selain 24.836 kepala keluarga yang beresiko tinggi mengalami rawan pangan, terdapat pula 37.736 kepala keluarga yang saat ini tercatat beresiko sedang mengalami rawan pangan namun belum tergolong serius karena stok pangan mereka masih bertahan sampai bulan Oktober mendatang. "Bagi mereka yang beresiko sedang, pemerintah telah mengalokasikan beras sebanyak 9.000 ton lebih," lanjutnya. Beberapa langkah yang dilakukan pemerintah guna mengantisipasi terjadinya kelaparan yakni melibatkan masyarakat dalam berbagai proyek padat karya, bantuan langsung tunai dana kompensasi BBM senilai Rp100 ribu per bulan, dan bantuan beras untuk rakyat miskin. Terjadinya masalah rawan pangan ini, disebabkan oleh berbagai faktor seperti bencana alam, tanah longsor dan rendahnya curah hujan. "Ada daerah tertentu seperti di Kabupaten Sikka, yang mengalami rawan pangan karena kelebihan curah hujan yang berakibat pada menurunnya produksi tanaman vanili,” kata Langoday. jems de fortuna
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Krisis Ekonomi Asia 1997 Berpotensi Terulang, Ini Kata McKinsey

26 Agustus 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019. Rapat kerja tersebut membahas pengesahan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU Bea Materai dan BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
Krisis Ekonomi Asia 1997 Berpotensi Terulang, Ini Kata McKinsey

McKinsey memperingatkan negara-negara Asia Pasifik agar mewaspadai terulangnya krisis ekonomi yang pernah terjadi pada 1997 silam.


Darmin Sebut Idul Adha Kali Ini Berbeda Karena Gejolak Ekonomi

22 Agustus 2018

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution ditemui usai mengikuti salat Idul Adha di Masjid Al-Hakim, Graha Sucofindo, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Agustus 2018. Tempo/Dias Prasongko
Darmin Sebut Idul Adha Kali Ini Berbeda Karena Gejolak Ekonomi

Menko Darmin mengatakan gejolak ekonomi dunia membuat perayaan Idul Adha tahun ini berbeda.


George Soros Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi Global

31 Mei 2018

George Soros.  ANTARA/Widodo S. Jusuf
George Soros Ingatkan Ancaman Krisis Ekonomi Global

George Soros mengingatkan, gejolak di Uni Eropa bisa memicu krisis ekonomi global.


20 Tahun Reformasi: Ekonomi Limbung Diguncang Krisis

14 Mei 2018

Suasana kerusuhan dan penjarahan di pusat perbelanjaan di Jakarta, 13 Mei 1998 lalu. dok.TEMPO/Rully Kesuma
20 Tahun Reformasi: Ekonomi Limbung Diguncang Krisis

Anjloknya kurs rupiah menyeret Indonesia dalam pusaran krisis ekonomi. Bagaimana kini setelah 20 tahun reformasi?


Krisis Ekonomi 10 Tahunan, Ini Kata Menteri Luhut Pandjaitan

8 Januari 2018

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/Subekti
Krisis Ekonomi 10 Tahunan, Ini Kata Menteri Luhut Pandjaitan

Menteri Luhut menilai krisis ekonomi siklus sepuluh tahunan, yang pernah menerpa Indonesia pada 1998 dan 2008, tidak akan kembali terjadi.


Indonesia Krisis Ekonomi 2018? Ekonom Bank Dunia Ini Tak Percaya

14 Desember 2017

BI Pastikan Ekonomi Jauh dari Situasi Krisis 1998
Indonesia Krisis Ekonomi 2018? Ekonom Bank Dunia Ini Tak Percaya

Ekonom Bank Dunia, Frederico Gil Sander, menilai ekonomi Indonesia sudah jauh membaik dibanding saat krisis pada 1998 dan 2008.


Krisis 10 Tahunan? Bambang Brodjonegoro: Tak Ada Siklus-siklusan

13 Desember 2017

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro saat menggelar jumpa pers di Jakarta, 2 Juli 2015. ANTARA/Vitalis Yogi Trisna
Krisis 10 Tahunan? Bambang Brodjonegoro: Tak Ada Siklus-siklusan

Kekhawatiran akan terjadi krisis ekonomi 2018 karena adanya siklus 10 tahunan dibantah Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.


Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-Ugalan

10 November 2017

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri menjadi narasumber diskusi yang membahas kebijakan  pengelolaan BBM di Jakarta, 27 Desember 2014. Diskusi tersebut menyoroti rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk menghapus BBM jenis Premium (RON 88) ke BBM RON 92 atau setara dengan pertamax agar APBN-P tidak selalu berubah tiap tahunnya. ANTARA/Andika Wahyu
Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-Ugalan

Ekonomi UI Faisal Basri memperkirakan pada Desember 2017 akan terjadi krisis ekonomi kecil."Tidak bisa serba ugal-ugalan," katanya.


Faisal Basri Prediksi Krisis Ekonomi Kecil pada November, jika...

12 Oktober 2017

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) meninjau jalan tol akses Pelabuhan Tanjung Priok usai peresmiannya di Jakarta, 15 April 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari
Faisal Basri Prediksi Krisis Ekonomi Kecil pada November, jika...

Faisal Basri memprediksi akan terjadi krisis ekonomi kecil jika Presiden Jokowi tidak memotong belanja infrastruktur karena pajak menurun.


KSSK Siapkan Tiga Aturan Cegah dan Tangani Krisis Keuangan  

23 Februari 2017

Sri Mulyani Indrawati. AP/Itsuo Inouye
KSSK Siapkan Tiga Aturan Cegah dan Tangani Krisis Keuangan  

Aturan organisasi dan tata kerja sekretariat KSSK sudah rampung.