TEMPO Interaktif, Tangerang: Bea dan Cukai Bandar Udara Soekarno-Hatta mengungkapkan, modus baru penyelundupan berlian dengan cara ditelan. Cara ini dilakukan oleh warga India jaringan sindikat perhiasan di Asia. "Ini modus baru yang kami temukan," ungkap Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Eko Darmanto, kepada Tempo, Kamis (23/10).
Menurut Eko, pebisnis berlian memakai cara itu karena taktik lain sudah diendus petugas Bea dan Cukai. Apalagi mafia perhiasan mulai frustrasi karena sulit menembus penjagaan Bandar Soekarno-Hatta. "Mafia melakukan berbagai cara untuk menghindari pajak bea masuk, terutama dari India, Cina, dan Hong Kong" kata Eko. 'Kebetulan kami menangkap orang India."
Berlian yang beredar dipasaran, menurut Eko, saat ini banyak yang ilegal. Upaya penyelundupan melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta selain dimasukkan dalam tas, juga ditelan. Cara ini sebelumnya banyak digunakan dalam penyelundupan narkoba.
Warga India yang ditangkap berinisial SH, 45 tahun. Berangkat dari Kuala Lumpur naik Air Asia dengan nomor penerbangan AK 952. Aparat mencurigai SH ketika keluar dari pesawat dan menuju pintu pemeriksaan. Saat diperiksa dengan mesin X Ray dan Rontgen terlihat barang aneh berada di dalam perut pelaku. "Barang aneh itu ternyata berlian," kata Eko.Berlian di dalam perut SH lantas dikeluarkan di Rumah Sakit Usada Insani Tangerang. Proses pengeluarannya 30 menit. Paket berlian yang ditelan dibungkus dengan karet latek yang terbagi dalam lima bagian kecil. Setiap paket terdapat ratusan butir berlian berkilauan.
Joniansyah