TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah provinsi DKI Jakarta masih memfokuskan pada penyuluhan masyarakat dalam menghadapi penyebaran flu Meksiko di Indonesia. "Puskesmas berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan untuk melakukan penyuluhan," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ida Bagus Nyoman Banjar kepada Tempo, hari ini.
Menurut Banjar, penyuluhan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada warga mengenai penyakit flu babi. "Kami berkoordinasi untuk pencegahan penyebaran penyakit tersebut," kata Humas Dinas Kesehatan, Tini Suryanti menambahkan. Tini menyebutkan, dinas juga sudah mendistribusikan 75 ribu tamiflu ke puskesmas kecamatan dan kelurahan.
Menurut Banjar, pada penyuluhan, masyarakat akan diberi penjelasan mengenai gejala-gejala flu babi. Gejala flu diantaranya batuk, pilek, panas demam tinggi yang tidak turun, diare, mual dan sesak napas. Bila ada warga yang sudah merasa gejala flu dihimbau langsung memeriksakan diri ke dokter di puskesmas atau rumah sakit.
Menurut Banjar, bila ada kecurigaan pasien mengidap flu babi, dinas lalu akan menyelidiki riwayat perjalanan pasien sebelumnya apakah pernah ke negara yang terjangkit flu babi. "Bila sudah dipastikan flu babi, pasien akan diberikan tamiflu dan dirujuk ke rumah sakit Sulianti Suroso dan suamh sakit Gatot Subroto," tambah Tini.
Ketua Komisi E Bidang Kesejahteraan Masyarakat, DPRD DKI Jakarta, Igo Ilham memandang, dinas kesehatan harus mengerahkan petugasnya untuk mendeteksi flu babi. "Sebab fokusnya kan pencegahan, dan flu babi harus ditangani sejak dini" kata Igo. "Perlu kecepatan tanggap mengatasi persoalan," tambahnya. Selain itu, kata Igo,dinkes harus bersinergi dengan institusi lain mengenai masalah ini |EKA UTAMI APRILIA